TALISAYAN, PORTALBERAU – Dalam upaya mendorong pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi daerah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau menggelar Pelatihan Desain Grafis yang akan dilaksanakan pada 9–10 Juli 2025, bertempat di Taman Sungai Dumaring, Kecamatan Talisayan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi kebijakan dalam Talanpekda (Tata Kelola Layanan Pembangunan Ekonomi Kreatif Daerah) Berau 2024–2028, yang fokus pada peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif di daerah, terutama pada subsektor potensial seperti aplikasi dan desain visual.
Dalam kesempatannya, Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen Pemkab Berau dalam memperkuat daya saing pelaku ekraf agar mampu beradaptasi dan berkembang di tengah transformasi digital dan tuntutan pasar kreatif modern.
“Desain grafis saat ini menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam berbagai lini usaha, termasuk promosi wisata, pengembangan produk lokal, hingga branding kampung,” ungkapnya.
“Kami ingin pelaku ekraf, pengelola wisata, dan aparat kampung dapat memiliki kemampuan desain yang mumpuni dan bisa mengembangkan usahanya secara mandiri,” sambung Ilyas.
Dukung Sektor Wisata dan Ekraf Daerah
Lanjutnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sektor ekonomi kreatif menyumbang rata-rata 7,8 persen terhadap PDB nasional.
Melihat potensi besar tersebut, kata dia, pihaknya mengidentifikasi enam subsektor ekonomi kreatif yang akan dikembangkan, yaitu tiga subsektor unggulan (kuliner, wastra dan kriya, seni pertunjukan) serta tiga subsektor potensial (fotografi, video/film/musik, dan aplikasi).
Kendati demikian, pelatihan desain grafis ini menjadi bagian dari pengembangan subsektor aplikasi yang dirancang khusus untuk memperkuat kapasitas pelaku usaha di wilayah pesisir Berau.
Ia menyebut, peserta terdiri dari 30 orang, yang meliputi pelaku ekraf, Badan Usaha Milik Kampung (BUMK), aparat kampung, dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dari Kecamatan Talisayan, Biatan, Batu Putih, dan Biduk-Biduk.
“Kami harap pelatihan ini mampu memberikan pemahaman menyeluruh, tidak hanya soal visualisasi produk, tetapi juga tentang bagaimana desain bisa menciptakan pengalaman pengguna (user experience) yang lebih baik. Desain yang baik harus indah dipandang, nyaman digunakan, dan tentunya relevan dengan kebutuhan masyarakat,” terangnya.
Selain itu, pelatihan ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Ilham Wahyudi, desainer profesional dengan spesialisasi desain 2D dan 3D, serta Ahmad Syadda, praktisi teknologi informasi yang akan membawakan materi aplikasi perkantoran dan penggunaan perangkat lunak desain.
Adapun materi pelatihan akan mencakup keterampilan dasar desain grafis, perancangan produk kreatif, teknik produksi konten digital, hingga strategi visual branding untuk promosi digital.
Selain itu, peserta juga akan diberikan pemahaman tentang pentingnya aspek ergonomi, estetika, dan keberlanjutan dalam setiap karya desain.
Ilyas juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja tim dalam menghasilkan produk desain yang inovatif dan aplikatif di lapangan, terutama dalam pengembangan media promosi wisata kampung dan UMKM lokal.
Kegiatan ini didanai melalui APBD Perubahan Tahun 2025 dan merupakan tindak lanjut dari Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah 2024–2028, serta didukung oleh Keputusan Bupati Berau terkait pembentukan Komite Ekraf yang berfungsi sebagai pengarah strategis pembangunan sektor ini.
Melalui pelatihan ini, Ilyas berharap tercipta pelaku-pelaku ekonomi kreatif baru yang mampu menciptakan produk visual berkualitas, serta mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional.
“Dengan bekal keterampilan desain yang baik, kami optimistis pelaku ekraf di Berau bisa tampil sebagai motor penggerak ekonomi baru yang berbasis kreativitas dan inovasi,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim