TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Pemkab Berau menegaskan komitmennya dalam memperkuat upaya perlindungan terhadap anak dan perempuan dari berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi.
Komitmen ini disampaikan Asisten I Setkab Berau, M Hendratno, mewakili Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, dalam kegiatan yang digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Berau, di Balai Mufakat, Jalan Cendana, Tanjung Redeb, Selasa (2/7/2025).
“Mewakili Pemkab Berau, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai bentuk nyata dalam memenuhi hak-hak anak dan memberikan jaminan perlindungan bagi perempuan dan anak dari kekerasan,” ujar Hendratno.
Ia juga memberikan penghargaan kepada para aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) yang selama ini telah berperan aktif di berbagai kampung dan kelurahan di Kabupaten Berau.
Dirinya menginginkan, kegiatan ini dapat memperkuat sinergi dan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi anak serta perempuan.
“Perlindungan terhadap anak dan perempuan merupakan hal yang sangat krusial. Karena kita menyadari bahwa sumber daya manusia, termasuk perempuan dan anak, adalah fondasi utama dalam pembangunan daerah. Oleh karena itu, mereka harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan,” ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya juga terus mendorong keberadaan layanan-layanan pendukung seperti Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan penyedia layanan lainnya yang dapat meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya ruang aman bagi perempuan dan anak.
Selain itu, Pemkab juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam gerakan kolektif perlindungan perempuan dan anak, demi memastikan mereka memperoleh hak-haknya secara utuh, termasuk perlindungan, keselamatan, dan hak untuk tumbuh dan berkembang secara bermartabat.
Untuk mewujudkan itu semua, menurut Hendratno peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang bergerak di sektor perlindungan perempuan dan anak dinilai sangat penting.
Ia berharap para peserta yang terlibat dalam kegiatan ini bisa benar-benar memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, baik dari sisi advokasi, pendampingan, hingga penanganan kasus secara profesional.
“Jadilah garda terdepan yang memiliki kemampuan dalam memberikan perlindungan yang nyata bagi anak-anak dan perempuan Berau,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim