TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kabupaten Berau kembali menjadi sorotan sebagai salah satu wilayah dengan potensi investasi wisata yang menjanjikan, khususnya di sektor kelautan dan konservasi.
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), melalui inisiatif Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA), terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan di wilayah Bumi Batiwakkal.
Direktur MERA-YKAN, Imran Amin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjadikan Berau sebagai salah satu lokasi prioritas sejak tahun 2004. Potensi sumber daya laut yang melimpah menjadikan daerah ini sangat strategis untuk dikembangkan, baik dari sisi ekowisata maupun investasi berbasis konservasi.
“Kami sudah bekerja di Kabupaten Berau sejak 2004. Salah satu potensi terbesar di wilayah ini adalah kekayaan lautnya. Kami ingin memastikan bahwa potensi ini tidak hanya dimanfaatkan, tapi juga dijaga kelestariannya,” ujar Imran Amin saat ditemui baru-baru ini.
Ia menegaskan bahwa YKAN bersama Kementerian akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap sejumlah program yang telah dijalankan. Dalam kesempatan itu, pihaknya juga akan membawa delegasi kementerian langsung ke Berau untuk melihat secara langsung potensi dan perkembangan yang ada.
“Kami akan dimonitor dan dievaluasi oleh kementerian, dan kami akan membawa mereka ke Kabupaten Berau. Ini penting agar mereka melihat langsung peluang pengembangan wisata dan bisnis yang ada,” jelasnya.
Menurut Imran, salah satu visi utama YKAN adalah menjadikan Berau sebagai wilayah konservasi yang juga memiliki nilai ekonomi melalui pariwisata yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendekatan yang dibangun adalah pengembangan pariwisata yang tetap berpijak pada prinsip-prinsip keberlanjutan.
“Kami ingin wisata di Berau bisa berkembang tanpa merusak lingkungan. Wisata bertanggung jawab adalah kunci agar potensi ini bisa dinikmati dalam jangka panjang,” terngnya.
Ke depan, YKAN akan merancang sistem yang mendukung investasi di sektor pariwisata Berau, termasuk pemetaan wilayah potensial, penyusunan standar kelestarian lingkungan, hingga kolaborasi lintas sektor.
“Harapannya, peluang-peluang bisnis bisa terus tumbuh di wilayah wisata Kabupaten Berau, namun tetap sejalan dengan upaya pelestarian alam,” kuncinya. (ADV)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Dedy Warseto