BIDUK-BIDUK, PORTALBERAU – Sebuah Rumah Dinas (Rumdis) guru yang telah lama terbengkalai di Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Biduk-biduk, Kabupaten Berau, dilalap api pada Selasa pagi (17/6/25). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Danru PMK Biduk-biduk, Hery Novrani, mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 10.00 WITA saat para guru dan siswa SD Negeri 01 Teluk Sumbang sedang melakukan kerja bakti di halaman sekolah. Salah satu saksi mata, Alfi Ramadhan (27), yang juga merupakan guru di sekolah tersebut, mengaku melihat api mulai menyala dari arah bangunan kosong yang berbahan kayu.
“Saat sedang bersih-bersih, saksi melihat asap tebal dari arah rumah dinas yang tidak dihuni. Api dengan cepat membesar, dirinya langsung berteriak ‘kebakaran!’ agar semua waspada,” ujarnya.
Saksi lainnya, Astuti (34), segera menghubungi aparat kampung dan Bhabinkamtibmas untuk meminta bantuan. Dalam waktu singkat, warga sekitar berdatangan dan bersama petugas pemadam dari Darkarhutla KPHP Berau Pantai, BPBD Kecamatan Biduk-biduk, dan personel Polsek Biduk-biduk, mereka bergotong-royong memadamkan api.
“Sekitar satu jam api baru bisa dipadamkan. Untungnya tidak merambat ke rumah dinas lainnya yang berbahan bangunan permanen,” kata dia.
Kebakaran ini menghanguskan satu unit rumah kosong berukuran 6×8 meter persegi yang terbuat dari kayu. Selain itu, satu unit sampan milik warga yang berada di dekat lokasi juga ikut terbakar. Diperkirakan nilai kerugian mencapai sekitar Rp 4 juta, sementara total kerusakan rumah masih dalam perhitungan.
“Kami belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Saat ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa berdasarkan keterangan Kepala Sekolah SDN 01 Teluk Sumbang Rumdis tersebut merupakan bangunan yang sudah lama tidak digunakan. Serta, telah dibangun sekitar tahun 1980 dan kondisinya telah terbengkalai.
“Atas kejadian ini, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda kebakaran, guna mencegah kejadian serupa di kemudian hari,” kuncinya. (*/)
Penulis: Muhammad Izzatullah
Editor: Dedy Warseto