TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Pemkab Berau terus mendorong penguatan kapasitas kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dalam mengelola potensi pariwisata secara profesional dan berkelanjutan.
Salah satu upaya itu terlihat dalam kegiatan Pembukaan Lomba dan Rapat Koordinasi Pokdarwis se-Kabupaten Berau Tahun 2025 yang digelar di Ruang Rapat Pagon, Hotel Grand Parama, Tanjung Redeb, Selasa (27/5/25).
Mengusung tema “Pengelolaan Desa Wisata Unggul dan Berdaya Saing Menuju Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan”, acara ini dibuka oleh Bupati Berau Sri Juniarsih Mas.
Dalam kesempatannya, Bupati Sri menekankan pentingnya peran Pokdarwis sebagai garda depan pengembangan sektor pariwisata berbasis masyarakat.
“Pokdarwis adalah inisiatif asli yang tumbuh dari semangat warga dalam mengelola langsung potensi wisata di wilayahnya. Ini bukan sekadar kegiatan ekonomi, tapi gerakan sosial yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat,” ungkap Sri.
Sri menegaskan bahwa optimalisasi potensi wisata memerlukan sinergi lintas sektor. Disbudpar, kata dia, tidak bisa berjalan sendiri.
Kolaborasi dengan Satpol PP, Dinas PUPR, Dishub, hingga Diskoperindag menjadi penting untuk menciptakan ekosistem wisata yang tertib, nyaman, dan berkelas.
Ia mencontohkan, Satpol PP memiliki peran menjaga keamanan dan ketertiban di kawasan wisata, sementara DPUPR harus memastikan infrastruktur pendukung seperti jalan dan lampu penerangan tetap dalam kondisi prima.
Kata dia juga, Dishub dan Diskoperindag pun berkontribusi dalam urusan transportasi hingga fasilitas usaha UMKM yang menjadi bagian dari wajah destinasi wisata.
“Kita ingin destinasi wisata kita tidak hanya indah, tetapi juga profesional dan nyaman. Kita ingin pengunjung datang kembali, dan membawa cerita baik dari Berau,” ujarnya.
Ia juga menyinggung langkah besar Berau yang kini perlahan meninggalkan ketergantungan terhadap sektor pertambangan dan mulai mengarahkan pembangunan ke sektor pariwisata.
Menurutnya, transformasi ini adalah strategi jangka panjang yang membutuhkan kesiapan seluruh elemen, termasuk Pokdarwis.
“Julukan ‘Bali-nya Kaltim’ bukan tanpa alasan. Kawasan seperti Maratua dan Derawan sudah dikenal dunia,” ucapnya.
“Tapi kita harus menjaga, jangan sampai jadi rusak karena tumpukan sampah atau perilaku tidak bertanggung jawab. Kebersihan adalah identitas dan komitmen kita bersama,” sambungnya.
Melalui kegiatan ini, Sri berharap akan lahir lebih banyak pengelola destinasi wisata yang handal dan berdaya saing, sekaligus mendorong pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal.
“Ini juga sebagai fondasi utama kita untuk pariwisata berkelanjutan di Bumi Batiwakkal,” kuncinya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pengumuman pemenang lomba Pokdarwis dan Desa Wisata se-Kabupaten Berau 2025.
Berikut hasilnya ialah, Pemenang Lomba Pokdarwis, Juara I: Pokdarwis Mahligai – Teluk Harapan Rp5 Juta, Juara II: Pokdarwis Desir – Biduk-Biduk Rp4 Juta, Juara III: Pokdarwis Tumbit Berjaya – Tumbit Melayu Rp3 juta.
Dan Pemenang Lomba Desa Wisata, Juara I: Desa Wisata Tanjung Batu Rp5 Juta, Juara II: Desa Wisata Dumaring Rp4 Juta, Juara III: Desa Wisata Pulau Besing Rp3 Juta.(*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim