TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Wacana kebijakan jalan kaki ke sekolah yang diprakarsai oleh tokoh pendidikan Jawa Barat, Dedy Mulyadi, turut menarik perhatian Dinas Pendidikan Kabupaten Berau. Kepala Disdik Berau, Mardiatul Idalisah, menyatakan bahwa kebijakan serupa bisa saja diterapkan di Bumi Batiwakkal, asalkan ada dukungan penuh dari kepala daerah.
“Kalau pimpinan, dalam hal ini Bupati Berau, menghendaki demikian, tentu kami siap menjalankan kebijakan itu,” kata Mardiatul, Jum’at (16/5/25).
Kebijakan yang telah mulai diterapkan di sejumlah wilayah Jawa Barat ini bertujuan mendorong kemandirian siswa, meningkatkan kebugaran fisik, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan bermotor. Meskipun begitu, penerapannya tetap fleksibel dan tidak memaksa, khususnya bagi siswa yang tinggal jauh dari sekolah atau memiliki kendala tertentu.
“Semua itu bisa saja diterapkan, hanya saja kembali lagi pada keputusan pimpinan daerah,” terangnya.
Sementara itu, Rahmah, salah seorang wali murid di Kecamatan Tanjung Redeb, menyambut baik jika kebijakan ini juga dijalankan di Berau, khususnya di kawasan perkotaan yang jarak antar rumah dan sekolah relatif dekat.
“Ini bisa jadi langkah baik, sejalan juga dengan sistem zonasi sekolah. Anak-anak tak perlu jauh-jauh dan lebih aman tanpa kendaraan bermotor,” ujarnya.
Ahmad menyoroti maraknya pelajar yang membawa sepeda motor ke sekolah, padahal belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Ia menyebut kondisi ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para orang tua.
“Banyak anak-anak sekarang sudah mulai bawa motor sendiri, padahal belum cukup umur. Kalau bisa jalan kaki, ya lebih baik,” bebernya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Berau bisa mempertimbangkan kebijakan tersebut dengan matang, mengingat manfaat yang ditawarkan cukup besar.
“Kebijakan ini kan fleksibel, bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing siswa. Kalau dilaksanakan dengan bijak, pasti banyak manfaatnya,” pungkasnya. (/*)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Dedy Warseto