TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Banjir yang melanda 17 kampung di lima kecamatan di Kabupaten Berau turut memberikan dampak signifikan terhadap sektor pendidikan. Dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Sambaliung dilaporkan mengalami kerusakan akibat banjir, salah satunya terendam hingga lebih dari satu meter.
Kepala Seksi Kelembagaan, Sarana, dan Prasarana SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, Mustaring, mengonfirmasi bahwa sekolah yang terdampak adalah SMPN 5 Sambaliung dan SMPN 1 Sambaliung. Kedua sekolah tersebut berada di kawasan yang kerap dilanda banjir saat curah hujan tinggi.
“Banjir kali ini memang berada di luar kendali kita. Tidak hanya sekolah, banyak fasilitas umum lainnya juga terdampak,” ujar Mustaring.
Saat ini, air sudah surut, dan seluruh civitas sekolah bersama tenaga pendidik telah bergotong royong membersihkan area sekolah. Aktivitas belajar mengajar pun telah kembali berjalan normal.
Namun, dampak kerusakan yang ditimbulkan cukup serius. Di SMPN 5 Sambaliung, banjir merusak berbagai fasilitas penting seperti buku-buku perpustakaan, peralatan laboratorium IPA, perangkat elektronik, hingga meja dan kursi guru maupun siswa.
“Kami berupaya mengusulkan perbaikan melalui Anggaran Biaya Tambahan (ABT) tahun 2025, sesuai arahan dari Kepala Dinas Pendidikan Berau,” ungkapnya.
Sementara itu, SMPN 1 Sambaliung tahun ini sudah masuk dalam rencana rehabilitasi. Namun, rehabilitasi tersebut akan dilakukan secara parsial dengan fokus pada peninggian bangunan, agar tidak kembali terdampak banjir di masa mendatang.
“Rehabilitasi akan difokuskan pada peninggian struktur bangunan agar lebih tahan terhadap genangan air,” jelas Mustaring.
Disdik Berau mengakui bahwa perbaikan terhadap sekolah-sekolah yang sudah tua dan rentan banjir menjadi perhatian utama. Namun, pelaksanaannya sangat bergantung pada ketersediaan anggaran.
“Kami memiliki rencana jangka panjang untuk membenahi sekolah-sekolah yang rawan, tapi semua itu memerlukan dukungan dana yang memadai,” tutupnya.
Pihaknya juga terus melakukan pendataan kerusakan dan berharap adanya kolaborasi dari berbagai pihak demi kelangsungan proses pendidikan di daerah terdampak. (*)
Penulis: Muhammad Izzatullah
Editor: Dedy Warseto