TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau menggelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025 yang berlangsung khidmat di halaman Kantor Bupati Berau, Jalan Apt. Pranoto, Kelurahan Gayam, Kecamatan Tanjung Redeb.
Acara ini dipimpin langsung oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, yang bertindak sebagai pembina upacara. Dalam kesempatan tersebut, dirinya membacakan amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yang menegaskan pentingnya menjadikan pendidikan sebagai tonggak kemajuan bangsa.
Bupati Sri mengatakan bahwa Hari Pendidikan Nasional bukan sekadar seremoni, melainkan momen penting untuk memperkuat komitmen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lanjutnya, sesuai amanat konstitusi, setiap warga negara berhak atas pendidikan yang bermutu, tanpa diskriminasi dalam bentuk apa pun baik itu agama, suku, ekonomi, maupun kondisi fisik.
“Pendidikan adalah hak asasi sekaligus hak sipil. Ia bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga membangun akhlak mulia dan peradaban bangsa,” ungkap Sri.
Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menempatkan pendidikan sebagai prioritas nasional dalam visi Asta Cita keempat.
Kata dia, pendidikan dianggap sebagai strategi utama untuk memutus rantai kemiskinan dan membangun sumber daya manusia unggul yang menjadi agen perubahan menuju Indonesia yang adil dan makmur.
Sejalan dengan visi tersebut, pemerintah terus berupaya memperbaiki infrastruktur pendidikan, memperluas pembelajaran digital, dan meningkatkan kualitas serta kesejahteraan guru.
Kendati demikian, Guru juga didorong agar tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga berperan sebagai mentor dan konselor bagi para siswa.
Selain itu, ditekankan pula pentingnya kolaborasi antara pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha, hingga media massa dalam mewujudkan pendidikan sebagai layanan publik yang inklusif dan transformatif.
Dirinya menyebutkan, sejak Oktober 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menggulirkan berbagai kebijakan seperti perbaikan tata kelola, penguatan kurikulum berbasis deep learning, serta pengenalan Tes Kemampuan Akademik (TKA), coding, dan kecerdasan buatan (AI).
Tak hanya itu, program pendidikan karakter juga diperkuat melalui inisiatif seperti Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria.
Sri juga menekankan bahwa Hardiknas adalah momentum untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional, sekaligus refleksi bagi generasi kini dan masa depan.
“Kita harus terus membangun dunia pendidikan dengan penuh semangat dan kolaborasi. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh elemen masyarakat,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto