TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kabupaten Berau berlangsung meriah.
Sejumlah sekolah yang ada di Berau menggelar pawai budaya dengan melibatkan siswa siswinya yang mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Kegiatan ini digelar sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai keberagaman serta upaya menanamkan semangat kebangsaan sejak usia dini.
Pawai yang dilaksanakan di sejumlah titik di pusat kota ini menarik perhatian warga dan orang tua siswa yang antusias menyaksikan anak-anak mereka tampil dalam balutan budaya nusantara.
Dalam kesempatannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Mardiatul Idalisah, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga bagian dari pendidikan karakter yang menekankan pentingnya rasa bangga terhadap identitas budaya.
“Melalui pawai ini, kami ingin mengenalkan nilai-nilai kebudayaan kepada anak-anak sejak dini. Mereka tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga belajar tentang keragaman, toleransi, dan kebanggaan terhadap warisan budaya bangsa,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi partisipasi guru, orang tua, serta pihak sekolah yang telah mendukung pelaksanaan pawai dengan sangat antusias dan tertib.
Menurutnya, semangat gotong royong dan kebersamaan yang tercipta dalam kegiatan ini menjadi contoh nyata penerapan nilai-nilai pendidikan di lapangan.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun, dengan konsep yang lebih kreatif dan partisipatif. Pendidikan itu tidak hanya soal akademik, tapi juga membentuk karakter dan cinta tanah air,” ujarnya.
Selain pawai, Mardiatul juga menyebut bahwa beberapa sekolah juga mengisi peringatan Hardiknas dengan kegiatan lomba seni, pentas budaya, dan aksi kebersihan lingkungan sebagai bagian dari gerakan cinta sekolah.
Dirinya menambahkan, momen Hardiknas ini menjadi bukti bahwa pendidikan di Berau terus berupaya mendekatkan siswa pada nilai-nilai luhur bangsa, tidak hanya lewat buku, tetapi juga lewat pengalaman langsung yang menyenangkan dan bermakna.
“Tidak hanya mendapatkan pelajaran teori saja, tapi pelajaran praktik juga tidak kalah penting menjadi pembelajaran para murid,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Edit: Dedy Warseto