TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau tengah menjajaki kerja sama dengan pihak perbankan guna mengatasi kendala teknis dalam penyaluran beasiswa daerah.
Salah satu persoalan krusial yang menjadi perhatian adalah penutupan otomatis rekening penerima beasiswa yang kerap menghambat proses pencairan dana pendidikan.
Ditemui di ruangannya, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Berau, Mulyadi, mengungkapkan bahwa tak sedikit mahasiswa penerima beasiswa yang gagal mencairkan dana karena rekening yang digunakan telah nonaktif.
“Masalah utamanya, banyak mahasiswa membuka rekening baru hanya untuk keperluan beasiswa. Setelah itu tidak digunakan lagi, sehingga otomatis tertutup oleh sistem perbankan,” ungkapnya.
Menurut Mulyadi, idealnya mahasiswa menggunakan rekening aktif yang telah mereka gunakan secara berkala untuk menghindari penutupan otomatis oleh sistem.
Namun, kata dia, realitas di lapangan menunjukkan banyak dari mereka justru membuka rekening baru dan tidak melakukan transaksi rutin.
“Kami sudah menganjurkan agar memakai rekening yang aktif. Tapi kenyataannya tetap banyak yang membuka rekening baru, lalu dibiarkan pasif. Ini yang jadi persoalan saat pencairan dilakukan,” paparnya.
Lanjutnya, kondisi ini dinilai menyulitkan proses administrasi, karena tidak jarang ditemukan rekening yang sudah tertutup saat dana hendak disalurkan.
Untuk mengantisipasi agar situasi serupa tidak kembali terjadi, ia menyebut pihaknya berencana menggandeng pihak perbankan guna merancang skema rekening khusus beasiswa.
Beberapa opsi yang tengah dibahas, antara lain memperpanjang masa tenggang rekening atau memberikan perlakuan khusus agar rekening tetap aktif meski jarang digunakan.
“Kalau memang sistem perbankan berjalan seperti itu, harusnya ada kebijakan khusus. Sistem itu buatan manusia juga, jadi seharusnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan,” tegasnya.
Ia berharap, pihak perbankan dapat berperan aktif dalam mencarikan solusi bersama, mengingat permasalahan ini menyangkut hak mahasiswa untuk menerima bantuan pendidikan yang telah mereka perjuangkan.
Mulyadi juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor, khususnya dengan bagian keuangan daerah, agar pelaksanaan program beasiswa bisa berjalan lancar tanpa hambatan teknis yang sebenarnya bisa diantisipasi sejak awal.
“Kami ingin memastikan bahwa bantuan pendidikan ini tidak hanya tepat sasaran, tapi juga tepat waktu,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto