TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Ketua DPRD Kabupaten Berau, Dedy Okto Nooryanto, mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau agar lebih serius dan responsif dalam menggarap potensi besar sektor pariwisata di wilayah kepulauan, khususnya Pulau Maratua.
Politisi Partai Nasdem ini menyoroti persoalan aksesibilitas, terutama transportasi udara, yang hingga kini dinilai masih sangat terbatas dan menjadi kendala utama dalam mendongkrak kunjungan wisatawan.
“Banyak masyarakat mengeluhkan sulitnya akses transportasi menuju Maratua. Ini harus segera dibenahi,” ungkap Dedet sapaan akrabnya.
Menurutnya, pemerintah daerah perlu mengambil langkah nyata untuk membuka peluang masuknya lebih banyak maskapai penerbangan menuju Maratua.
Upaya ini, kata dia, dapat dilakukan melalui pendekatan strategis dan kerja sama dengan maskapai dari kota-kota besar seperti Balikpapan, Samarinda, atau bahkan langsung dari luar Kalimantan Timur.
“Pemkab bisa proaktif membujuk maskapai untuk membuka rute langsung ke Maratua. Ini penting untuk mendorong pertumbuhan pariwisata,” tegasnya.
Saat ini, satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan ke Maratua adalah Susi Air. Namun, Dedet menilai keberadaan satu operator dengan armada terbatas dan jadwal penerbangan yang tidak reguler, belum cukup untuk memenuhi kebutuhan wisatawan maupun pelaku industri pariwisata di kawasan tersebut.
“Jangan hanya bergantung pada Susi Air. Kita butuh maskapai lain yang punya kapasitas dan frekuensi terbang lebih baik,” katanya.
Dedet juga menyoroti tingginya biaya transportasi yang menjadi penghambat utama bagi wisatawan untuk datang ke Maratua. Bahkan, sejumlah pelaku usaha pariwisata mengaku kesulitan mempertahankan pengunjung karena mahalnya ongkos perjalanan.
“Ini merugikan mereka yang sudah investasi di Maratua. Banyak wisatawan kecewa karena akses yang mahal dan sulit,” ucapnya.
Ia mengingatkan bahwa Garuda Indonesia sempat membuka rute ke Maratua melalui skema kerja sama. Pengalaman tersebut menjadi bukti bahwa konektivitas langsung sebenarnya bisa diwujudkan kembali, asalkan pemerintah daerah memiliki komitmen kuat dan mampu melihat peluang pasar.
“Garuda dulu pernah masuk. Artinya, ini bukan sesuatu yang mustahil jika memang ada kemauan,” jelasnya.
Selain akses udara, ia juga meminta pemerintah untuk membenahi sistem transportasi laut secara menyeluruh. Mulai dari jadwal keberangkatan, kualitas armada, hingga infrastruktur dermaga yang mendukung.
Menurutnya juga moda transportasi laut masih menjadi alternatif penting bagi wisatawan yang tidak menggunakan jalur udara.
“Kalau akses udara belum maksimal, maka laut harus jadi pilihan yang nyaman dan aman,” katanya.
Ia menegaskan bahwa peningkatan konektivitas, khususnya rute langsung dari Balikpapan ke Maratua, akan membuka pasar wisata yang jauh lebih luas.
Wisatawan domestik maupun mancanegara akan memiliki lebih banyak pilihan dan kenyamanan dalam berkunjung ke destinasi unggulan tersebut.
“Direct flight dari Balikpapan akan sangat membantu. Ini membuka peluang besar untuk pengembangan pariwisata kita,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto