GUNUNG TABUR, PORTALBERAU – Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto, menyoroti berbagai persoalan infrastruktur di Kecamatan Gunung Tabur, mulai dari kondisi jalan, sekolah, hingga museum peninggalan sejarah.
Dedy menegaskan perlunya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk mempercepat pembangunan di Berau.
“Kalau masih banyak jalan, listrik, dan sekolah yang kondisinya memprihatinkan, seperti sekolah yang masih berbahan kayu, maka perlu bersama-sama membangun Berau agar pembenahan dapat dilakukan,” ujarnya dalam Musrenbang Kecamatan Gunung Tabur beberapa waktu lalu.
Gunung Tabur, yang merupakan salah satu daerah bersejarah Kesultanan Berau, seharusnya memiliki fasilitas pendidikan yang lebih baik. Namun, Dedy mengungkapkan bahwa masih banyak sekolah yang membutuhkan perhatian, terutama dari segi bangunan dan akses jalan.
“Beberapa jalan hampir putus, ini akan menghambat masyarakat, terutama anak-anak yang bersekolah di wilayah tersebut. Maka, perlu dicermati dengan baik,” tegasnya.
Selain masalah jalan dan sekolah, ketua DPRD itu juga menyoroti banjir yang sering terjadi di depan Perumahan Permata Gunung Tabur.
Dirinya meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera mengatasi masalah ini dengan membangun sistem drainase yang lebih baik.
“PUPR saya minta segera membuat saluran pembuangan agar air tidak tergenang dan banjir di depan Perumahan Permata bisa diatasi. Ini sangat penting dan bisa menggunakan APBD Berau,” jelasnya.
Tak hanya itu, Dedy juga menaruh perhatian pada pembangunan museum di Kecamatan Gunung Tabur.
Politisi partai NasDem juga menyoroti kondisi halaman museum yang lebih rendah dari jalan, sehingga berisiko mengalami genangan air saat hujan.
“Kita bisa mencontoh museum di Tenggarong, agar bukan hanya tampilan luar yang diperbaiki, tetapi juga bagian dalamnya,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret dalam membenahi berbagai permasalahan infrastruktur di Gunung Tabur demi kesejahteraan masyarakat.
“Saya sudah berjanji untuk membangun Gunung Tabur, khususnya museum sebagai peninggalan sejarah yang harus dijaga,” pungkasnya. (Adv)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim