TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Senyum kecil yang dulu berbeda kini merekah penuh kebahagiaan. Athalla Rizky Ramadhan, bayi 10 bulan asal Tanjung Redeb, akhirnya menjalani operasi bibir sumbing berkat program bakti sosial (baksos) yang digelar oleh berbagai pihak.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Berau Coal melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas, Perdami Kaltim-Kaltara, Pemkab Berau melalui Dinas Kesehatan, Kodim 0902/Berau, RSUD dr. Abdul Rivai Berau, serta Rumah Sehat Baznas Berau.
Bagi kedua orang tuanya, Bawaihi dan Irmawati, perjalanan ini penuh dengan tantangan emosional. Irmawati sempat merasa sedih ketika pertama kali melihat kondisi anaknya yang lahir dengan bibir sumbing. Namun, sang suami memilih untuk tetap tegar dan memberikan dukungan penuh.
“Sewaktu lahir baru diketahui kondisi anak kami bibirnya sumbing. Ibunya sempat merasa sedih, tapi kami bersyukur si bayi lahir sehat. Apapun keadaannya, kami sebagai orang tua harus berbangga karena itu anak kandung kami,” ungkap Bawaihi.
Dukungan dari keluarga dan teman-teman memberikan semangat bagi mereka. Harapan untuk operasi pun muncul setelah dokter puskesmas membantu mendaftarkan Athalla dalam program operasi bibir sumbing gratis yang menjadi bagian dari baksos tersebut.
“Prosesnya mudah, kami hanya perlu melengkapi berkas dan memberikan kontak yang bisa dihubungi. Setelah itu, istri saya dihubungi oleh panitia,” ujarnya.
Seluruh biaya, termasuk transportasi, akomodasi, dan pengobatan, ditanggung sepenuhnya oleh PT Berau Coal dan Yayasan Buddha Tzu Chi. Hal ini membuat keluarga pasien tidak perlu mengeluarkan biaya selama proses perawatan.
Pada 21 Januari, Athalla dan keluarganya berangkat ke Jakarta. Setibanya di Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi, mereka disambut dengan pelayanan yang penuh perhatian.
“Semua proses dibuat nyaman untuk bayi. Athalla cukup berpuasa sejak pukul 4 subuh hingga 10 pagi tanpa perlu infus sejak awal. Infus baru dipasang saat masuk ke ruang bedah,” kenang Bawaihi.
Operasi yang berlangsung pada 23 Januari berjalan lancar. Setelah itu, Athalla menjalani perawatan inap selama dua hari. Selama di Jakarta, keluarga Athalla mendapatkan fasilitas makan dan tempat tinggal di rumah singgah yang telah disediakan.
“Untuk kebutuhan makanan sudah ditanggung pihak yayasan, dan kami menempati rumah singgah yang sudah disediakan,” katanya.
Saat melihat hasil operasi, hati kedua orang tua Athalla dipenuhi rasa syukur.
“Alhamdulillah, anak saya sudah jauh lebih baik, bisa tersenyum lebar. Kami sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi, PT Berau Coal, Pemkab, dan semua pihak yang telah membantu. Harapan kami, ke depan semakin banyak anak-anak dengan kondisi serupa yang bisa terbantu melalui baksos ini,” harapnya.
Bagi Bawaihi dan Irmawati, kelahiran Athalla adalah anugerah. Kini, dengan senyum barunya, kebahagiaan keluarga kecil ini semakin lengkap. (ADV)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto