PORTALBERAU – Presiden Prabowo Subianto mengungkap adanya pihak-pihak di birokrasi yang menolak kebijakan efisiensi anggaran yang ia instruksikan di hampir seluruh kementerian dan lembaga.
Menurutnya, ada pejabat yang merasa kebal hukum dan bertindak layaknya “raja kecil.”
“Ada yang melawan saya dalam birokrasi. (Mereka) merasa sudah kebal hukum dan merasa sudah menjadi raja kecil,” kata Prabowo saat membuka Kongres XVIII Muslimat NU di Jatim Expo Surabaya, Senin (10/2/2025).
Prabowo tidak merinci siapa saja yang dimaksud. Namun, ia menuding ada wartawan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang diperintahkan untuk menyerangnya.
Meski begitu, Prabowo mengaku tidak takut karena merasa mendapat dukungan kuat dari masyarakat, terutama dari kalangan ibu-ibu.
“Saya lebih takut emak-emak daripada takut mereka-mereka itu. Apalagi hari ini TNU (Tentara Nahdlatul Ulama/Muslimat NU) mendukung saya,” ujarnya.
Kebijakan efisiensi anggaran yang dicanangkan Prabowo bertujuan untuk memastikan program prioritas pemerintah berjalan maksimal.
Beberapa di antaranya adalah program makan bergizi gratis (MBG) serta perbaikan sekolah-sekolah yang rusak.
“Jumlah sekolah rusak saat ini mencapai 330 ribu bangunan, sementara anggaran yang tersedia hanya cukup untuk memperbaiki 20 ribu sekolah. Oleh karena itu, efisiensi diperlukan agar lebih banyak sekolah yang bisa diperbaiki,” jelasnya.
Salah satu langkah penghematan yang ia dorong adalah memangkas anggaran perjalanan dinas luar negeri serta mengurangi kegiatan focus group discussion (FGD) yang dianggapnya tidak efektif jika tidak diikuti dengan tindakan nyata.
“Saya ingin pengeluaran yang tidak perlu, yang mubazir, dan yang berpotensi untuk ‘nyolong’ (korupsi) dihentikan dan dibersihkan,” tegasnya.
Meski menginstruksikan pemangkasan perjalanan dinas, Prabowo menegaskan bahwa perjalanannya ke luar negeri tidak termasuk dalam kategori tersebut.
Ia menekankan bahwa kunjungan-kunjungannya adalah bagian dari tugas kenegaraan yang penting bagi Indonesia.
“Saya diundang sebagai kepala negara dalam konferensi penting oleh negara penting. Saya mewakili bangsa untuk mengamankan kepentingan bangsa,” tandasnya.
Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Prabowo kini menjadi tantangan bagi banyak kementerian dan lembaga, yang harus mencari cara agar program-program mereka tetap berjalan dengan anggaran yang lebih terbatas. (*)