TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Peluang kerja ke luar negeri bagi tenaga kerja asal Berau masih terbuka lebar. Namun, minat masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini masih tergolong rendah.
Kepala Bidang (Kabid) Penempatan dan Perluasan Kerja Disnakertrans Berau, Dewi Rakhmasari, mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi sejak tahun lalu, khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Kami sudah mulai sosialisasi ke SMK dan mengundang alumni agar informasi ini tersebar luas,” ungkap Dewi.
Lanjutnya, meskipun beberapa lembaga telah menyatakan minat untuk menyalurkan tenaga kerja ke luar negeri, minat masyarakat masih minim.
“Mungkin ada yang berminat, tetapi masih ragu. Karena itu, pendampingan lebih lanjut diperlukan,” tambahnya.
Ia menyebut, tahun lalu 2024 lalu, pihaknya telah memperkenalkan peluang kerja di Korea dan Jepang, dengan beberapa lembaga siap menyalurkan tenaga kerja ke Jepang. Namun, pihaknya masih menunggu proposal resmi sebelum melangkah lebih jauh.
“Kami menunggu proposal sebelum memasukkan materi ini dalam pembinaan SMK,” ujarnya.
Dewi menekankan bahwa sosialisasi harus diperluas agar masyarakat memahami proses kerja ke luar negeri, yang membutuhkan persiapan bahasa, keterampilan, dan administrasi yang ketat.
“Bekerja ke luar negeri butuh persiapan matang, bukan proses instan,” tegasnya.
Ia juga mengakui bahwa pihaknya juga memastikan perlindungan hukum bagi tenaga kerja migran dengan menggandeng Kantor Imigrasi.
“Kami pastikan semua tenaga kerja yang berangkat memiliki perlindungan hukum agar terhindar dari risiko,” ucapnya..
Dewi menambahkan, tahun ini 2025 ini, sosialisasi akan kembali dilakukan ke seluruh SMK di Berau dengan menggandeng lebih banyak perusahaan.
“Kami ingin semakin banyak tenaga kerja lokal melihat ini sebagai peluang untuk berkembang,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto