MARATUA, PORTALBERAU- Ombak yang cukup besar menghantam dermaga Kampung Payung-payung, Kecamatan Maratua. Akibatnya, jembatan terputus di titik 90 meter dari bibir pantai. Diketahui bahwa dermaga tersebut melintang sepanjang 350 meter.
Kepala Kampung Payung-Payung, Riko membenarkan hal tersebut. Dikatakannya, hal ini diketahui terjadi pada Minggu (2/2/25) pagi, yang diduga putusnya disebabkan hantaman ombak pada malam sebelumnya.
Riko menjelaskan bahwa dermaga ini memiliki peran penting bagi masyarakat setempat, terutama sebagai fasilitas bagi nelayan untuk bongkar muat hasil tangkapan serta sebagai tempat tambat bagi wisatawan yang berkunjung.
“Masyarakat dan nelayan sering menggunakan dermaga ini untuk menurunkan hasil tangkapan mereka. Dengan kondisi saat ini, mereka cukup kesulitan,” ujarnya.
Meskipun kerusakan hanya terjadi di sebagian dermaga, titik yang terdampak berada di area dangkal. Hal ini menjadi masalah saat air laut surut, karena kapal-kapal nelayan tidak dapat sandar.
“Ketika air surut, dermaga ini tidak bisa digunakan. Untuk sementara, bongkar muat bahan pokok bisa dialihkan ke dermaga lain, tetapi bagi nelayan dan wisatawan, ini menjadi kendala,” jelasnya.
Riko menambahkan bahwa usulan perbaikan dermaga sudah diajukan beberapa kali, tetapi hingga kini belum mendapatkan alokasi anggaran. Sementara itu, pihak kampung tidak dapat mengambil tindakan karena status aset dermaga bukan milik Pemerintah Kampung Payung-Payung.
“Kami berharap ada penanganan segera, karena kami tidak bisa berbuat banyak mengingat dermaga ini bukan aset kami,” pungkasnya. (*/)
Penulis: Muhammad Izzatullah
Editor: Dedy Warseto