BIDUK-BIDUK, PORTALBERAU- Kecamatan Biduk-biduk terus melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat kampung sebagai langkah awal perencanaan pembangunan daerah.
Dari sejumlah kampung yang ada, Musrenbang telah selesai digelar, menyisakan Kampung Teluk Sumbang yang dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat.
Dalam kesempatannya, Camat Biduk-biduk, Hasmawi, menjelaskan bahwa Musrenbang merupakan momentum penting untuk mendengar aspirasi masyarakat terkait pembangunan, baik infrastruktur maupun pengembangan potensi lokal.
Lanjutnya, salah satu usulan yang sering muncul dalam Musrenbang adalah pembangunan pengaman pantai guna mengatasi ancaman abrasi.
“Kondisi geografis Bidukbiduk yang rawan abrasi membuat pembangunan pengaman pantai menjadi kebutuhan mendesak di beberapa kampung,” ungkap Hasmawi, Jumat (17/1/25).
Namun, tak hanya infrastruktur, pengembangan kelapa dalam sebagai komoditas unggulan juga menjadi perhatian utama.
Hasmawi menekankan bahwa kelapa dalam memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
“Kelapa dalam adalah aset penting Biduk-biduk. Kami ingin setiap kampung menjadikannya prioritas dalam usulan Musrenbang kecamatan mendatang,” ujarnya.
Menurutnya juga, pengelolaan kelapa dalam sebaiknya mencakup diversifikasi produk olahan, seperti minyak kelapa, kopra, dan gula kelapa. Langkah ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah, tetapi juga mendukung kebutuhan lokal serta pasar yang lebih luas.
“Target kami adalah agar produk olahan kelapa dalam dapat diserap maksimal di wilayah ini, sehingga mendorong roda ekonomi masyarakat secara berkelanjutan,” ucapnya.
Dirinya berharap program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah kabupaten serta mitra pembangunan lainnya. Ia optimis bahwa kelapa dalam dapat menjadi ikon ekonomi Biduk-biduk yang dikenal luas hingga ke tingkat nasional.
Selain itu juga, Musrenbang di Kampung Teluk Sumbang diharapkan menjadi penutup rangkaian musyawarah yang produktif. Fokus utama tetap diarahkan pada pengelolaan kelapa dalam sebagai potensi unggulan yang dapat memberikan dampak signifikan bagi perekonomian masyarakat Biduk-biduk.
“Kami yakin, dengan pengelolaan yang baik dan kolaborasi lintas pihak, kelapa dalam bisa menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Harapannya, kesejahteraan warga akan meningkat seiring optimalisasi potensi ini,” kuncinya. (*/)
Penulis : Wahyudi
Editor : Dedy Warseto