TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemerintah RI akan meluncurkan program cek kesehatan gratis yang menyasar seluruh masyarakat Indonesia pada Februari 2025.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa sebanyak 30 ribu fasilitas kesehatan telah disiapkan untuk mendukung program ini.
“Untuk bayi baru lahir, balita, dewasa, dan lansia, pemeriksaan akan dilakukan di 10 ribu puskesmas dan 20 ribu klinik swasta, bertepatan dengan hari ulang tahun mereka,” ungkap Budi, Kamis (16/1/24).
Program ini dirancang agar tidak hanya dapat diakses pada hari ulang tahun, tetapi juga hingga satu bulan setelahnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan pasien di fasilitas kesehatan.
“Karena masalah terbesar dalam program ini adalah keterbatasan tempat dan tenaga medis. Bayangkan, ada 280 juta penduduk. Pengalaman saat vaksinasi COVID-19 mengajarkan kita pentingnya pengaturan waktu,” jelasnya.
Selain itu, anak-anak sekolah akan menjalani pemeriksaan kesehatan tidak pada hari ulang tahun, melainkan saat masuk sekolah. Pemeriksaan akan dilakukan di 300 ribu sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia
“Kalau semuanya hanya ke puskesmas dan klinik, tenaganya tidak akan cukup. Maka, anak sekolah kami bagi ke sekolah masing-masing, dengan pemeriksaan dilakukan saat mereka masuk sekolah,” ungkap Budi.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan akses layanan kesehatan melalui program ini. Juru Bicara Kantor Staf Presiden (KSP), Dedek Prayudi, mengatakan bahwa anggaran sebesar Rp 4,7 triliun telah disiapkan untuk mendukung program yang menargetkan 60 juta penerima pada tahun pertama.
“Mereka yang berulang tahun pada awal 2025 akan mendapat kado spesial berupa pemeriksaan kesehatan gratis. Masyarakat cukup datang ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat dengan menunjukkan kartu identitas,” ujar Dedek.
Dalam lima tahun ke depan, program ini ditargetkan dapat melayani hingga 200 juta warga. Pemeriksaan kesehatan gratis ini mencakup layanan lengkap yang nilainya cukup besar jika dibiayai secara mandiri.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Lamlay Sarie menyatakan kesiapan Pemkab Berau dalam menjalankan kebijakan pemerintah pusat. Namun, ia menekankan pentingnya persiapan matang, mulai dari regulasi hingga sumber daya pendukung.
“Kolaborasi dengan berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan program berjalan lancar. Kami berharap program ini dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Berau sekaligus menyadarkan mereka akan pentingnya pola hidup sehat,” kata Lamlay.
Lamlay memastikan Dinkes Berau siap mendukung program ini demi meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di daerahnya
“Intinya, kami di Dinkes siap dengan program yang diberikan pemerintah pusat,” kuncinya. (*/)
Penulis : Wahyudi
Editor : Dedy Warseto