TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pada Tahun 2024 lalu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menargetkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau sebanyak 6.159 orang untuk dilakukan pemeriksaan dan pengobatan mengenai HIV/AIDS di Kabupaten Berau. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.964 orang telah berhasil Dinkes lakukan pemeriksaan.
Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Garna, menjelaskan bahwa target tersebut diberikan kepada Berau dan menyasar ibu hamil, pekerja di tempat hiburan malam (THM), serta masyarakat umum yang menjalani pemeriksaan di puskesmas dan rumah sakit.
“Kalau ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan HIV/AIDS. Begitu juga para pekerja THM dan masyarakat umum yang mengeluhkan gangguan saluran kencing. Mereka biasanya langsung diarahkan untuk melakukan rapid test,” ungkap Garna, Jumar (10/1/25).
Lanjutnya, sepanjang tahun 2024 dari target pemeriksaan, Dinkes Berau menemukan 64 orang yang terjangkit HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut, 45 orang telah memulai pengobatan, sementara 17 orang lainnya belum menjalani pengobatan dengan berbagai alasan, seperti pindah domisili atau enggan berobat.
“Kami mendapati beberapa penderita tidak melanjutkan pengobatan karena pindah domisili, dan ada juga yang mungkin belum memiliki kesadaran untuk menjalani pengobatan,” ujarnya.
Sebagai langkah preventif, Dinkes Berau terus menggalakkan program skrining HIV/AIDS di seluruh puskesmas di wilayah kabupaten. Skrining ini bertujuan untuk mendeteksi dini penderita HIV/AIDS dan memberikan pengobatan agar penularan bisa dihentikan.
“Jika ingin mengetahui status HIV, segera periksakan diri. Layanan pemeriksaan tersedia di seluruh puskesmas, dan jika terdeteksi, penderita akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan,” ucapnya.
Ia berharap layanan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri lebih awal. Dengan begitu, pengobatan dapat dilakukan secara tepat waktu, sehingga kualitas hidup penderita tetap terjaga dan potensi penularan dapat ditekan.
Pemerintah daerah berharap kolaborasi antara masyarakat dan fasilitas kesehatan dapat terus terjalin agar kasus HIV/AIDS di Berau dapat diminimalisir.
“Semakin banyak warga yang mau memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan, semakin besar peluang kita untuk menekan angka penularan HIV/AIDS di Berau,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto