TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau menetapkan target ambisius pada tahun 2025, yakni 25 Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) mampu mengelola keuangan secara profesional dan masuk kategori usaha maju.
Kepala DPMK Berau, Tenteram Rahayu, menjelaskan bahwa setiap BUMK di Bumi Batiwakkal memiliki potensi dan jenis usaha yang berbeda, sehingga pendekatan yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
“Kami melihat potensi setiap kampung sangat beragam. Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan tidak bisa sama. Pendampingan kami sesuaikan dengan jenis usaha dan sumber daya yang ada di kampung tersebut,” ungkap Tenteram, Kamis (9/1/25).
Lanjutnya, DPMK juga berupaya mendorong produk-produk BUMK untuk masuk ke dalam e-katalog pemerintah, sebuah platform digital yang mendukung pengadaan barang dan jasa.
Menurut Tentram, ini adalah langkah strategis agar BUMK dapat lebih berperan dalam program pemerintah, seperti penyediaan makanan bergizi untuk anak sekolah.
“Misalnya, daerah yang menjadi sentra produksi beras, kita dorong agar BUMK-nya bisa menjadi pemasok utama beras. Kalau ada yang bergerak di bidang telur ayam, itu juga kami kuatkan agar produknya bisa bersaing,” jelasnya.
Namun, Tenteram mengakui bahwa untuk masuk e-katalog, BUMK perlu memenuhi sejumlah persyaratan yang cukup ketat
“Prosesnya memang tidak mudah, tetapi kami terus mendampingi agar hal ini bisa tercapai,” ucapnya.
Ia menyebut, salah satu BUMK yang sudah menunjukkan kemajuan signifikan adalah BUMK di Kampung Pegat Bukur, yang menyediakan layanan penyewaan rumah dan transportasi untuk karyawan tambang.
Selain itu, Tenteram juga mengapresiasi Kampung Kayu Indah, pemenang Juara Kampung tingkat kabupaten, yang telah mengembangkan pupuk cair berbahan dasar urine kambing sebagai produk unggulannya.
“Kami juga bekerja sama dengan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) untuk membantu pengurusan izin edar produk-produk BUMK agar dapat masuk ke pasar yang lebih luas,” katanya.
Ia berharap produk-produk lokal dari BUMK bisa digunakan dalam pengadaan barang pemerintah, seperti pupuk yang dibutuhkan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP).
“Kami ingin BUMK tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi bagian aktif dalam berbagai program pembangunan daerah,” tegas Tenteram.
Tenteram menambahkan, DPMK Berau optimis bahwa dengan pendampingan yang tepat, BUMK mampu menjadi motor penggerak ekonomi kampung dan berkontribusi besar pada perekonomian daerah.
“Kami akan terus mendorong agar BUMK di Berau dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” kuncinya. (*/)
Penulis : Wahyudi
Editor : Dedy Warseto