TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau melalui Bidang Sumber Daya Air (SDA) memfokuskan perhatian pada penanganan banjir dan optimalisasi irigasi persawahan.
Kabid SDA DPUPR Berau, Hendra Pranata, menjelaskan langkah-langkah strategis yang sedang dan akan dilakukan pada tahun 2025 ini.
“Untuk penanganan masalah banjir, kami utamakan pemeliharaan dan normalisasi saluran air terlebih dahulu. Salah satu prioritas utama adalah penanganan gorong-gorong yang menghubungkan Perumahan Berau Indah, Jalan Albina dengan Maritam. Ini menjadi solusi utama untuk mengatasi banjir di Albina, Berau Indah, dan Saibin,” ungkap Hendra, Kamis (9/1/25).
Lanjutnya, ia juga menyoroti penyeberangan saluran di Kedaung yang membutuhkan peningkatan kapasitas.
“Ada crossing saluran di Kedaung yang saat ini kecil dan sering tersumbat. Pemeliharaan dan peningkatan kapasitas akan kami dahulukan,” ujarnya.
Selain itu juga, Hendra mengakui, selain fokus pada banjir, pihaknya juga menaruh perhatian besar pada pengembangan irigasi persawahan.
Menurutnya, sektor ini menjadi prioritas karena sejalan dengan dukungan Bupati Berau serta program pemerintah pusat yang mengutamakan ketahanan pangan, terutama karena Berau menjadi salah satu mitra penting Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami ingin persawahan yang lebih maju. Untuk itu, kami lakukan kajian ulang agar lebih relevan dengan kondisi saat ini. Lokasinya tersebar, mulai dari Kecamatan Talisayan, Sambaliung, Segah, Teluk Bayur, hingga Gunung Tabur,” paparnya.
“Area yang menjadi kewenangan daerah akan kami optimalkan, sementara untuk kewenangan provinsi dan pusat, kami siap mendukung,” sambung Hendra.
Ia juga memaparkan bahwa koordinasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat terus dilakukan demi mempercepat penanganan jika ada kebutuhan mendesak.
“Irigasi persawahan untuk kewenangan daerah mencakup saluran primer hingga saluran cacing. Sementara untuk pusat dan provinsi, fokusnya pada saluran tersier ke bawah. Namun, kami tetap siap jemput bola jika diperlukan. Tidak ada batasan selama itu bisa mendukung program bersama,” bebernya.
Terkait perbedaan pendekatan dibanding tahun lalu, Hendra menjelaskan bahwa efisiensi dan optimalisasi menjadi kunci utama.
Mewakili DPUPR Berau dirinya berharap, melalui perencanaan yang terorganisir dan masterplan yang semakin baik, banjir di kawasan rawan dapat teratasi dan sektor persawahan di Berau semakin canggih, mendukung ketahanan pangan lokal dan nasional.
“Tahun ini lebih dioptimalkan dan dibuat lebih baik. Apalagi pusat saat ini sedang fokus besar-besaran pada pembangunan IKN. Kami pastikan Berau sebagai mitra siap memberikan kontribusi terbaik,” kuncinya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Dedy Warseto