SAMARINDA, PORTALBERAU – Keluarga Pelajar Mahasiswa Kabupaten Berau (KPMKB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur pada Senin, 6 Januari 2025.
Aksi tersebut menuntut penanganan terhadap kenaikan tarif air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Batiwakkal Berau yang dinilai memberatkan masyarakat.
Aksi ini diwarnai dengan hadirnya beberapa karangan bunga sebagai bentuk simbolik dari pelajar dan mahasiswa Berau.
Dalam kesempatan itu, massa mendesak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk segera menyelesaikan persoalan kenaikan tarif air yang dianggap tidak wajar.
Oki, koordinator lapangan aksi, menyebutkan bahwa demonstrasi ini adalah upaya menyampaikan keresahan masyarakat Berau akibat lonjakan tarif PDAM yang terjadi sejak awal tahun 2025.
“Kenaikan tarif ini membuat masyarakat resah, terutama karena lonjakan tagihan yang tidak masuk akal,” ungkap Oki.
Ia mencontohkan beberapa kasus kenaikan tarif yang drastis.
“Pada November, warga hanya membayar Rp200 ribu, tapi tiba-tiba melonjak menjadi Rp500 ribu. Bahkan ada yang mencapai Rp2 juta, Rp4 juta, hingga Rp12 juta. Ini sangat tidak masuk akal,” tegasnya.
Dalam aksi tersebut, KPMKB mengajukan tiga tuntutan utama:
- Mendesak Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur berkoordinasi dengan Bupati Berau untuk mencopot Direktur Utama PDAM Batiwakkal Berau.
- Meminta Pj Gubernur berkoordinasi dengan Ombudsman Kaltim untuk memeriksa dugaan maladministrasi atas surat keputusan kenaikan tarif PDAM yang ditandatangani Bupati Berau saat masa cuti.
- Mendesak Pj Gubernur bekerja sama dengan Kejaksaan Tinggi Kaltim untuk menyelidiki dugaan korupsi di lingkungan PDAM.
Setelah aksi berlangsung, perwakilan KPMKB diterima oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, diwakili oleh Kepala Bagian Kerja Sama Biro dan Otonomi Daerah, Agung Masuprianggono.
Ia mengaku baru mengetahui persoalan ini setelah aksi dan berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pimpinan.
“Aspirasi ini kami terima dengan baik. Keputusan dan tindak lanjutnya menjadi tanggung jawab pimpinan,” ujar Agung.
Mahasiswa berharap pemerintah segera memberikan solusi atas keresahan masyarakat Berau yang terdampak kenaikan tarif PDAM. (*/)
Penulis: Muhammad Izzatullah
Editor: Dedy Warseto