PORTALBERAU – Peredaran uang palsu kembali menggemparkan masyarakat. Kali ini, sejumlah warganet di Sulawesi Selatan melaporkan adanya uang palsu yang diduga dicetak di salah satu kampus di Makassar, yakni UIN Makassar.
Uang tersebut disebut-sebut menyerupai uang asli keluaran Bank Indonesia, sehingga sulit dibedakan secara kasat mata.
Fenomena ini bahkan telah sampai ke Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, setelah sebuah video viral beredar di media sosial, menampilkan uang palsu yang meresahkan masyarakat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebanyak 17 orang telah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus ini. Mereka diduga terlibat dalam pembuatan dan peredaran uang palsu di dalam Kampus UIN Makassar.
Ironisnya, di antara para tersangka, dua di antaranya merupakan oknum pegawai Bank BUMN, sementara beberapa lainnya adalah pegawai di UIN Makassar. Para tersangka kini menghadapi ancaman hukuman penjara seumur hidup.
Menanggapi isu ini, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Marlison Hakim, turut memberikan penjelasan. Marlison mengingatkan masyarakat untuk selalu memeriksa keaslian uang menggunakan metode 3D: Dilihat, Diraba, dan Diterawang.
“Jika masyarakat memiliki uang yang diragukan keasliannya, segera lakukan pengecekan di bank umum terdekat atau kantor Bank Indonesia,” ujar Marlison, Senin (23/12/2024).
Ia juga menegaskan bahwa uang Rupiah kertas, khususnya Tahun Emisi (TE) 2022, telah dilengkapi berbagai inovasi teknologi pengamanan untuk meminimalisasi risiko pemalsuan.
Marlison memberikan contoh cara memeriksa keaslian uang pecahan Rp20.000 menggunakan metode 3D:
- Dilihat:
Gambar utama Pahlawan Nasional Dr. G.S.S.J. Ratulangi, dengan warna dominan hijau.
Terdapat lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, dan motif khas Toraja seperti Motif Pa’Barana Toraja dan Pa’Siborongan Toraja.
Benang pengaman anyaman dengan logo Bank Indonesia.
- Diraba:
Bagian tertentu uang terasa kasar, seperti pada gambar Dr. G.S.S.J. Ratulangi, angka nominal “20000,” tulisan “DUA PULUH RIBU RUPIAH,” serta gambar Garuda Pancasila.
Kode tuna netra berupa garis di tepi kanan dan kiri uang.
- Diterawang:
Tanda air berupa gambar Dr. G.S.S.J. Ratulangi.
Electrotype angka “20” dan logo Bank Indonesia (rectoverso) terlihat jelas jika diterawangkan ke cahaya.
Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika menemukan uang palsu demi menjaga stabilitas ekonomi dan kepercayaan masyarakat terhadap Rupiah. (*)