TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Langkah Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau dalam melakukan pengecekan ke SPBU dan Agen Gas di daerah perkotaan Kabupaten Berau terkait ketersediaan stok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini mendapatkan respon dari Sales Brand Manager (SBM) Pertamina Rayon VI Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimut), Azri Ramadhan Tambunan.
Dirinya mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan anggota legislatif tersebut sebagai langkah agar masyarakat mengetahui kondisi stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Berau. Ia pun menyampaikan, kuota tersebut masih aman menjelang Nataru.
“Terkait dengan Kuota sejauh ini aman dan tidak ada perubahan. Bahkan jelang Nataru ini kita siapkan tambahan menjelang hari H dan pada hari H dengan melihat kondisi dilapangan,” ucapnya pada Sabtu (21/12/2024).
Azri Ramadhan Tambunan mengungkapkan, bahwa pihaknya akan menambah seluruh produk ketika memang dibutuhkan. Misalnya Pertalite atau bio solar, maka akan ditambah untuk kuotanya.
“Ketika ada salah satu BBM yang tingkat penjualan tinggi dan stoknya kura. Maka kita akan cukupkan dengan tambahan nantinya,” tuturnya.
Selaras dengan di Komisi II DPRD Berau, pihak Pertamin pun berharap agar masyarakat tidak panik dan takut terjadinya kelangkaan BBM menjelang Nataru ini.
“Jadi kita harapkan masyarakat jangan panic buying termasuk nyetok BBM itu tidak diperlukan. Hal itu dikarenakan stok BBM kita di Jobber Berau masih tercukupi jelang Nataru ini,” jelasnya.
Selain SPBU, Komisi II DPRD Berau pun mengunjungi Agen Gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg Subsidi di Tanjung Redeb. Sehingga, SBM Pertamina pun memastikan untuk stok gas melon tersebut sama seperti BBM yakni tidak akan terjadi kelangkaan.
“Pastinya kita disaat Nataru ini kita juga menjamin untuk ketersediaan LPG 3 kg masyarakat tidak akan terkendala dalam memperolehnya,” bebernya.
Pertamina pun membentuk tim satgas yang memonitor ketat dalam penyaluran LPG. Sebagai, upaya mencegah adanya penyelewengan terhadap gas melon tersebut.
“Dalam keseluruhan satgas ini yang akan memonitor suplay elpiji tersebut. Sama dengan BBM maka kita akan tambah elpiji ketika pembelian meningkat,” jelasnya.
Walaupun demikian, Pertamina pun tidak memungkiri adanya oknum-oknum yang menjual BBM dengan harga tinggi dan mencoba memainkan stok BBM. Maka dari itu, Pertamina berupaya melalui QR code untuk setiap pembelian.
“Upaya Pertamina maka digunakan Scan berdasarkan QR Code yang dimiliki masing-masing pemberli ketika ingin melakukan pengisian harus menggunakan barcode tersebut,” katanya.
Pihaknya pun mengaky telah berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) ketika terdapat oknum-oknum tersebut.
“Jadi ketia nanti masih ada oknum-oknum yang nakal akan kita laporkan ke APH untuk dapat segera ditindak sesuai aturan hukum,” kuncinya. (*/)
Penulis : Muhamamd Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim