TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Menjelang akhir tahun 2024, para petani kelapa sawit di Berau bersuka cita. Harga Tandan Buah Segar (TBS) terus merangkak naik, dipicu kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) di pasar global.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, Lita Handini, menyampaikan bahwa per Rabu (18/12/2024), harga minyak kelapa sawit global tercatat di angka Rp 17 ribu per kilogram. Hal ini berimbas langsung pada kenaikan harga TBS di tingkat pabrik maupun petani.
“Di pabrik, harga TBS sesuai pemerintah mencapai Rp 3.200 per kilogram, sementara di tingkat petani, TBS dihargai sekitar Rp 2 ribu per kilogram. Ini sudah angka yang luar biasa dan sangat menggembirakan bagi petani,” ujar Lita.
Namun, Lita mengingatkan agar semua pihak, mulai dari tengkulak, pengepul, hingga perusahaan, tetap konsisten mengikuti tren harga pasar.
“Harga jual yang sedang naik ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin, tanpa ada permainan harga di lapangan,” tegasnya.
Kenaikan harga ini menjadi angin segar bagi petani kelapa sawit di Berau. Mereka berharap tren positif ini terus berlanjut di minggu-minggu mendatang.
Lita juga mendorong petani mandiri untuk tetap menjaga kualitas kebun sawit. Menurutnya, stabilitas produksi dapat dicapai dengan perawatan kebun yang baik, seperti pemupukan berkala.
“Kami berharap para petani dapat menyisihkan sebagian hasil keuntungan untuk pemupukan. Dengan begitu, kualitas dan kuantitas produksi akan semakin meningkat,” pungkasnya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ikbal Nurkarim