TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Perwakilan Badan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur melakukan kegiatan implementasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) melalui pemanfaatan data Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Kabupaten Berau, pada Jum’at (20/12/2024) di Balai Muafakat, Tanjung Redeb.
Kegiatan ini dilaksanakan bersama Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau dengan mengundang OPD terkait, Kader Posyandu. Serta, bertujuan untuk menekan angka stunting di Kabupaten Berau.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, Sunarto mengatakan, kegiatan implementasi ini dilaksanakan sesuai dengan program dari kementerian yang diturunkan kepada pihaknya. Kemudian, Kabupaten Berau adalah Kabupaten/Kota kedua setelah Samarinda yang telah mendapatkan sosialisasi dan implementasi program ini.
“Program ini diluncurkan di Samarinda sebagai Kabupaten/Kota pertama dan Kabupaten Berau merupakan yang kedua,” ujarnya.
Dirinya juga menjelaskan, program ini merupakan Quick Wins dari BKKBN yang akan dilakukan selama periode ini. Dengan target 1 juta anak dalam pelaksanaannya.
“Program ini pun memerlukan kolaborasi dari OPD tekait, kemudian kader Posyandu agar GENTING dapat berjalan sesuai fungsinya yakni, menurunkan angka stunting,” jelasnya.

Dirinya menambahkan, GENTING merupakan gerakan berbasis masyarakat yang sifatnya bergotong-royong dari seluruh elemen masyarakat. Serta diharapkan dapat mengurangi data KRS di Kalimantan Timur.
“Masyarakat perlu berpartisipasi untuk menekan angka data KRS, karena 1 dari 5 balita saat ini selalu mengalami stunting,” bebernya.
Dengan adanya kegiatan ini, Sunarto dan pihaknya berharap kegiatan ini dapat ditindak lanjuti di Kabupaten Berau.
“Harapannya tindak lanjut terhadap program GENTING dapat berjalan dengan baik di Kabupaten Berau dan dapat menekankan angka stunting,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah mengungkapkan, kegiatan ialah program terbaru kementerian dalam langkah penurunan angka stunting bernama GENTING.
“Tujuannya ialah untukk memberikan edukasi terhadap orang tua terkait bagaimana anak itu menjadi sehat dan bingkisan berupa makanan tambahan,” ungkapnya.
Rabiatul Islamiah menerangkan, program GENTING ini sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Berau yang setiap tahunnya meningkat. Seperti di tahun 2023 angka stunting menyentuh 23 persen sementara di tahun 2022 21,6 persen dan di 2021 21 persen.
Maka dari itu langkah pihaknya ialah bersinergi dengan OPD terkait serta perusahaan-perusahaan, kemudian Posyandu untuk meningkatkan kunjungan ke Posyandu sehingga angka stunting dapat turun.
“Jadi angka stunting bisa turun di tahun 2024 paling tidak berada di angka 17-19 persen,” tuturnya.
Dirinya berharap stunting di Kabupaten Berau dapat hilang. Tinggal bagaimana edukasi kita terhadap orang tua dalam memberikan makan kepada anak dari sejak kehamilan hingga melahirkan.
“Target GENTING ini dari kementerian ini untuk dapat dikawal sejak 1000 hari kelahiran jadi selama 2 tahun itu kita berikan pendampingan anak-anak itu dapat benar-benar sehat,” jelasnya.
DPPKBP3A Berau menyebut, terdapat pemberian data dari BKKBN untuk anak-anak yang beresiko stunting. Setelah itu, data diserahkan ke link-link Baznas dan perusahaan. Kemudian, untuk makanannya pihaknya berkolaborasi dengan tim ahli gizi dari Dinas Kesehatan.
“Kolaborasi ini dilakukan, karena pihak mereka yang mengetahui gizi dan makanan apa yang pas untuk anak-anak yang berisiko stunting,” kuncinya.
Sebagai informasi, pada kegiatan tersebut pun terdapat pemberian bantuan berupa bahan untuk makanan bergizi dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Berau. (Adv)
Penulis : Muhammad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim