TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau berupaya membangun budaya sadar bencana pada dunia pendidikan, salah satunya gempa bumi dengan gencar melakukan sosialisasi satuan pendidikan aman bencana (SPAB) tahun depan.
Dalam kesempatannya, Kepala BPBD Berau, Masyhadi Muhdi menerangkan bahwa rencana secara umum, pihaknya rutin melakukan sosialisasi, komunikasi, informasi dan edukasi perihal kebencanaan kepada masyarakat. Tidak terkecuali bagi para pelajar.
“Tapi secara umum kami melakukan penyadartahuan keseluruhan bencana yang berpotensi terjadi di Berau, salah satunya gempa bumi yang sempat menggemparkan Berau beberapa waktu yang,” ungkapnya.
Lanjutnya, meski diakuinya gempa bumi bukan menjadi potensi kerawanan tertinggi di Berau, namun gempa yang sempat terjadi pada September lalu dan menjadi perhatian semua orang. Padahal sebelumnya tidak pernah terjadi gempa bumi di Berau.
“Dari 9 jenis bencana, kerawanan gempa sebenarnya berada diurutan paling bawah. Karena sempat terjadi, makanya menjadi perhatian kita semua,” ujarnya .
Ia menjelaskan, 9 jenis potensi bencana yang terjadi di Berau di antaranya, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), banjir, longsor, abrasi, angin puting beliung, tsunami, jalan ambles, gempa, dan kebakaran.
Makanya, tahun depan, BPBD Berau akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Berau untuk mengadakan kebencanaan sekolah yang dibungkus dalam SPAB tersebut. Pun supaya kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar tahun depan.
SPAB sendiri, kata Masyhadi, dilaksanakan pada situasi normal, darurat, dan pasca bencana. Program ini bertujuan untuk melindungi warga sekolah dan lingkungan sekitarnya dari bahaya bencana. Sekaligus memastikan keberlangsungan layanan pendidikan yang terdampak bencana.
“Ini adalah program untuk mencegah dan menanggulangi dampak bencana bagi warga sekolah,” ucapnya.
Sementara itu, satuan pendidikan juga memiliki tanggung jawab untuk menyelenggarakan program SPAB prabencana seperti membentuk tim siaga bencana, menilai risiko bencana, serta memutakhirkan data risiko bencana secara berkala. (*/)
Penulis : Wahyudi
Editor : Ikbal Nurkarim