TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Perkebunan menyelenggarakan Peringatan Hari Perkebunan ke-67 Tahun 2024 dengan tema “Perkebunan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan dan Energi Menuju Indonesia Emas 2045”.
Acara tersebut berlangsung di halaman Kantor Dinas Perkebunan, Jalan Murjani, Kecamatan Tanjung Redeb, Selasa (10/12/2024).
Dalam kesempatan ini, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik, Hukum, dan Kesra, Warji, menyampaikan apresiasi kepada para petani dan pekebun di Kabupaten Berau.
“Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada seluruh petani, pekebun, dan manajemen perusahaan besar swasta yang telah memberikan kontribusi bagi kemajuan perkebunan di Berau,” ujar Warji.
Ia menambahkan, Kabupaten Berau memiliki potensi besar di sektor perkebunan berkat tanahnya yang subur.
Luas areal perkebunan Berau saat ini mencakup 151.386 hektare untuk kelapa sawit, 987 hektare untuk kakao, 2.227 hektare untuk lada, 2.341 hektare untuk kelapa dalam, dan 2.303 hektare untuk karet.
“Ini menjadi motivasi bagi para petani dan pekebun untuk terus meningkatkan produktivitas, terutama komoditas unggulan seperti sawit dan kakao,” lanjutnya.
Warji mengingatkan pentingnya mematuhi aturan dalam pengelolaan lahan.
“Pastikan menanam pada kawasan yang sesuai izin, bukan pada kawasan hutan atau wilayah yang dilindungi, agar tidak menimbulkan permasalahan hukum di masa depan,” tegasnya.
Melalui momentum peringatan ini, Pemkab Berau mendorong Dinas Perkebunan untuk menjadikan subsektor perkebunan sebagai prioritas pembangunan.
Langkah tersebut mencakup peningkatan kualitas dan produktivitas dengan pendekatan berbasis teknologi.
Warji juga menekankan komitmen Pemkab Berau dalam mengoptimalkan sektor hilir sumber daya alam, termasuk pertanian dan perkebunan berbasis kearifan lokal.
Program ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengelolaan berkelanjutan.
“Peringatan ini menjadi salah satu upaya mendukung penguatan ekonomi sekaligus mewujudkan perkebunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (*/)
Penulis: Wahyudi
Editor: IIkbal Nurkarim