TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Masyarakat Kabupaten Berau, tokoh adat kearifan lokal dan suku-suku yang tergabung dalam Organisasi Masyarakat Banua, Bajau dan Dayak (Babada) menyampaikan deklarasi dan pernyataan sikap untuk menjaga situasi Kambtibmas pasca Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur kaltim, Bupati dan Wakil Bupati Berau di wilayah Berau.
Kegiatan tersebut digelar di Cafe Story Mount, Jalan Gunung Panjang, Kecamatan Tanjung Redeb beberapa waktu lalu dengan dihadiri kerabat Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur, masyarakat adat Banua, Bajau, Dayak Kungkemul dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Berau.
Dalam kesempatannya, Ketua FPK Berau, Teddy Nanang Abay mengatakan, kearifan lokal adalah kemampuan lokal yang bisa di bangun bersama kemudian di tampilkan untuk bisa menjadi partner dalam segala hal, dua kesultanan di Berau ini yang menjadi pilar kearifan lokal Berau yang terdiri dari beberapa etnis, yaitu Babada.
“Kami mengharapkan kelebihan kita di Berau dengan adanya dua kesultanan ini menjadi modal utama dalam menjaga kondusifitas daerah, apabila terjadinya permasalahan lintas suku, bisa segera kita selesaikan,” ungkap Teddy Abay-sapaan akrabnya.
Mewakili Babada, Teddy menginginkan Pilkada Berau pasca pemilihan ini dapat berjalan aman dan kondusif. Pihaknya meminta FPK dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) saling bergandeng tangan untuk menjaga Kamtibmas di Berau.
“Siapa pun yang menang itu yang terbaik untuk masyarakat Berau. Mari sama-sama kita dukung,” ujarnya.
Ia juga mengajak bersama-sama FPK, FKDM, dan FKUB untuk menjaga situasi damai di Berau, bahwa Deklarasi Damai harga mati.
“Siapa yang menang kita hargai dan yang kalah bisa menerima, setiap pertandingan itu ada yang menang dan kalah,” ucapnya.
Teddy menyebut, pertemuan ini inisiasi dari FPK, teman-teman FKDM, FKUB dan Babada yang menurutnya harus tampil di depan.
“Ini kampung kita dengan segala permasalahan dapat kita selesaikan bersama. Di mana bumi di pijak, di situ langit di junjung,” tegasnya.
Dirinya berharap Berau bisa terus damai dan kondusif serta tidak terpengaruh dengan hal-hal provokatif dan hoax.
“Siapa pun yang terpilih menjadi Bupati dan wakil Bupati Berau kita tetap dukung, karna itulah demokrasi,” tutupnya.
Sementara itu Ketua FKDM Berau, Datu Supriatma menuturkan bahwa FKDM Berau terbentuk dari SK Kementrian dan turunannya SK Bupati Berau.
“Tugas kami di sini untuk melaporkan dan mengantisipasi situasi dan kondisi di Berau,” katanya.
Dikatakannya, anggota FKDM Berau ada sebanyak 11 orang dan mempunyai perwakilan FKDM di masing-masing Kecamatan di Berau.
“Harapan kami juga Berau ini bisa damai dan kondusif, apalagi pasca pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Berau,” pungkasnya.
Kemudian secara bersama-sama kegiatan ini juga membacakan isi deklarasi dan pernyataan sikap para perwakilan kerabat Kesultanan Sambaliung dan Gunung Tabur, serta masyarakat adat Babada, FPK dan FKDM, yaitu
- Siap menjaga situasi Kamtibmas di Provinsi Kaltim dan Berau agar tetap aman dan kondusif.
- Bersama menjaga warga masyarakat Bumi Batiwakkal untuk mengawal pelaksanaan pilkada Gubernur Kaltim dan Bupati Berau Tahun 2024, sesuai dengan tahapan hingga ditetapkan hasil pilkada 2024.
- Mengajak masyarakat Berau pentingnya menjaga kedamaian dan persatuan, kerukunan serta merajut kebhenikaan.
- Hasil pilkada harus menjadi ajang perekat dan mempererat tali silaturahmi dan bukan untuk menciptakan perpecahan di tengah masyarakat di Bumi Batiwakkal.
- Kami menolak segala bentuk berita hoax yang berpotensi memprovokasi, fitnah, hasutan dan ujaran kebencian.
- Menjaga seluruh masyarakat Kaltim, khususnya Kabupatem Berau agar tidak terprovokasi dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Demikian Deklarasi dan pernyataan sikap ini disampaikan kepada masyarakat Berau Bumi Batiwakkal, untuk diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada di Berau. (*/)
Penulis : Wahyudi
Editor : Ikbal Nurkarim