TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Berau periode 2023-2026 resmi dilantik pada Jum’at (29/11/2024) di Ball Room Tokyo, Hotel Bumi Segah, Tanjung Redeb.
Organisasi kedokteran di Berau ini kembali dinahkodai oleh dr. Jusram. Hingga ini menjadi periode ketiganya memimpin IDI Cabang Berau. Dengan semangat baru dalam dunia kesehatan di Kabupaten Berau.
Dalam pidatonya Jusram menyampaikan proses kepemimpinannya hingga menjadi 3 periode.
Dirinya saat ini memimpin IDI pada periode ketiga, sejak tahun 2010 kemudian pada perjalanannya ia digantikan oleh dr. Sebastian hingga periode selesai, karena sedang menempuh pendidikan.
“Namun akhirnya kepercayaan itu dikembalikan selama 2 periode ini,” ungkapnya.
Jusram pun mengatakan, IDI Cabang Berau pada periodd ini akan menjadikan stunting sebagai salah satu hal yang akan ditangani. Mengingat, stunting di Kabupaten Berau memanglah cukup tinggi.
“IDI Berau akan menjadi kan stunting sebagai Pekerjaan Rumah bagi pengurus pada periode ini,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan selain stunting, persoalan kematian ibu dan anak pun menjadi pekerjaan rumah bagi pengurus IDI Cabang Berau yang baru saja dilantik secara resmi.
“Kemudian yang kedua ialah kematian ibu dan anak, itu yang akan kira usahakan untuk diperkecil. Namun semua itu perlu dorongan pemerintah baik eksekutif maupun legislatif,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, IDI cabang Berau sebenarnya telah melakukan beberapa program sebelumnya. Seperti melakukan Bantuan Sosial (Bansos) di perkampungan yang ada di Kabupaten Berau.
“Selama ini pengurus IDI telah melakukan Bansos ke Kampung-kampung yang ada di Kabupaten Berau. Serta, membawa dokter-dokter spesialis,” sambungnya.
Disebutkannya bahwa IDI Cabang Berau dulunya dalam melakukan Bansos ini. Pihaknya selalu mendapatkan anggaran dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Sehingga, harapannya hal tersebut dapat kembali terjadi pada periode ini.
“Dulu pernah kami selalu memperlukan anggaran untuk Bansos terseb. Namun, hanya berjalan hingga 2013. Dikarenakan ada aturan sehingga anggaran tersebut sudah tidak lagi diberikan,” kuncinya. (*/)
Penulis : Muhammmad Izzatullah
Editor : Ikbal Nurkarim