TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau telah berencana membangun pengolahan air bersih di Kampung Merancang Ulu, Kecamatan Gunung Tabur.
Pembuatan Water Treatment Plant (WTP) ini sebagai bentuk mempersiapkan pengolahan yang kapabel, sebelum akhirnya didistribusikan ke rumah-rumah.
Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (AMPLP) DPUPR Berau, Decty Toge Manduli mengungkapkan bahwa proyek yang dimulai tahun depan itu, menelan anggaran mencapai Rp 23 Miliar lebih.
“Tahap awal akan kita pastikan pengolahannya, makanya tahun depan kita mulai membangun pengolahannya,” ungkapnya.
Lanjutnya, lokasinya berdekatan dengan Bendungan Merancang, namun untuk kebutuhan airnya, akan diambil dari Sungai Lati di dekat lokasi pembangunan.
Ia menyebut, pemilihan lokasi di dekat Bendungan Merancang, dikarenakan posisi yang cukup tinggi, akan memudahkan penyaluran ke tempat yang lebih rendah.Kendati demikian, proyek pembangunan pengolahan air bersih ini nantinya akan menjangkau hingga Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan. Sehingga akan dimatangkan pembangunannya, sebelum membangun jalur penyalurannya nanti.
“Target kita sampai Tanjung Batu, makanya mau di eksisting dari Merancang ini,” ujarnya.
Diakuinya, jalur penyalurannya nanti akan dibuat melalui kampung-kampung dalam, tidak mengikuti jalan poros yang ada, misalnya Kampung Kasai, Semanting dan Usiran.
Kebijakan ini nanti akan diambil, agar penyalurannya kepada masyarakat bisa lebih luas. Tentu, pembangunan ini akan dilakukan secara bertahap.
Proyek yang akan dijalankan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau 2025 mendatang itu, kata Decty akan memiliki mesin pengolahan dengan kapasitas dua kali 50 liter per detik. Sehingga kemampuannya akan mencapai 100 liter per detik.
“Kita investasi dengan sungguh-sungguh, ketika pengolahan bisa berjalan maksimal, kondisinya oke, kualitas baik, maka mampu melayani masyarakat dengan baik,” terangnya.
Dirinya berharap pembangunan ini dapat memenuhi kebutuhan air bersih, yang selama ini masih dibutuhkan masyarakat banyak. Apalagi, diakui air bersih merupakan kebutuhan dasar masyarakat, dan diperlukan orang per orang, sehingga dampak sosialnya lebih kompleks.
“Memang berbeda dengan jalan, ketika dibangun siapapun bisa merasakannya, kalau air ini spesifik, kalau jalurnya tidak lewat, maka sebuah rumah akan terdampak kesulitan air bersih,” kuncinya. (*/)
Penulis : Wahyudi
Editor : Ikbal Nurkarim