PORTALBERAU, TANJUNG REDEB – Anggota DPRD Berau, Ahmad Rifai mendukung penuh upaya pemerintah daerah dalam membangun kolaborasi dengan investor Jepang untuk membangun pabrik kakao di Berau.
Menurutnya pembangunan pabrik kakao harus ada di Berau. Pasalnya, sektor perkebunan kakao dan produk olahan coklat di Berau akhir-akhir ini semakin menunjukkan tren positif.
“Sebenarnya sudah sejak dulu Berau ini terkenal kakaonya, seperti di Kampung Tumbit Melayu dan Birang. Bahkan bibit kakaonya juga menjadi bibit unggulan yang dikembangkan,” ungkapnya.
Dirinya meminta Pemkab Berau untuk mengambil peluang besar tersebut. Jangan sampai Berau menjadi penonton saja, dan orang luar yang menikmati hasilnya. Makanya, hilirisasi komoditas kakao sangat dibutuhkan Berau.
“Kami siap usulkan untuk dianggarkan sebagai salah satu program di Disbun. Seperti, pengadaan bibit dan pupuk, atau sarana pendukung lainnya,” jelasnya.
Lanjutnya, instansi terkait juga perlu menyampaikan rencana pembangunan pabrik kakao tersebut kepada para petani kakao di Berau.
Sehingga, ada dukungan dari semua pihak terkait rencana tersebut. Di samping itu juga dibutuhkan peran serta kepala kampung setempat beserta masyarakatnya.
Agar turut aktif dalam mendukung potensi kakao di kampungnya masing-masing.
“Sehingga, kita ke depan tidak hanya menjual produk basah tapi juga menjual hasil kering dan produk yang sudah olahan pabrik,” harapnya.
Terpisah, Kepala Disbun Berau Lita Handini, menegaskan rencana pembangunan pabrik kakao di Berau sudah mulai menemui titik terang.
Pasalnya, pihaknya sudah mulai memikirkan jadwal pertemuan dengan investor Jepang yang hendak berinvestasi dalam pembangunan ini.
“Waktunya belum tahu kapannya. Tapi ada kabar baik. Semoga bisa terealisasi. Kita masih menunggu. Karena mereka juga masih membuat penjajakan dan menggali informasi peluang investasi,” ujarnya.
Ditambahkannya, saat ini Pemkab Berau tengah berjuang untuk menyediakan lahan perkebunan kakao. Berikutnya, mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan perizinan sesuai regulasi yang berlaku.
“Pemkab siap menyediakan lahan yang clear and clear (CnC) dan kemudahan perizinan. Itu fasilitasi investasi yang diberikan,” bebernya.
Tak hanya itu, saat ini Disbun bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Berau bekerja sama dalam mendatangkan investor dari Jepang tersebut.
“Jadi sudah ada wacananya dari Jepang, sudah mau datang,” tandasnya. (Adv)
Editor: Dedy Warseto