TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dinas Perkebunan Kabupaten Berau berencana mendorong pengembangan kopi dan kakao yang dianggap memiliki potensi untuk menjadi salah satu komoditas unggulan di Bumi Batiwakkal.
Dalam kunjungan Pjs Bupati Berau, Sufian Agus, ke Dinas Perkebunan beberapa waktu lalu, ia tidak hanya mencoba cokelat khas Berau, tetapi juga mencicipi kopi khas daerah itu. Menurutnya, kopi Berau memiliki rasa yang istimewa.
“Kopi Berau ini juga punya potensi, karena rasanya unik dan memiliki ciri khas tersendiri yang enak,” ungkap Sufian.
“Jadi, kalau bisa, kopi ini menjadi produk yang berkelanjutan. Jangan sampai ketika ada yang mencoba kopi ini, besoknya mau membeli stoknya malah habis.” tambahnya
Kepala Dinas Perkebunan Berau, Lita Handini, menyampaikan bahwa pihaknya termotivasi oleh hal tersebut dan akan berupaya mendorong potensi kopi Berau ke depan.
“Kopi ini sebenarnya belum menjadi komoditas unggulan, hanya menjadi komoditas utama. Namun, ke depannya kami akan berusaha untuk mengembangkan kopi Berau ini,” jelasnya.
Lita juga menekankan bahwa saat ini kopi bukan hanya sekadar konsumsi, tetapi telah menjadi gaya hidup.
“Dulu, citra kopi itu yang minum bapak-bapak, tetapi sekarang banyak anak muda yang menjadi penikmat kopi. Nantinya, kami ingin bagaimana cafe-cafe yang ada bisa menjual kopi Berau ini,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa ekosistem, lingkungan, serta iklim Kabupaten Berau cukup mendukung untuk penanaman kopi, khususnya jenis Liberika.
Beberapa daerah seperti Samburakat, Talisayan, dan Batu Putih sudah mulai memiliki kebun kopi berjenis Liberika, meskipun dalam skala kecil.
“Saat ini, lebih banyak Liberika, tetapi kami juga mencoba untuk menanam Robusta dan Arabica. Ini adalah potensi yang luar biasa, apalagi pasarnya kopi ini sudah ada. Kopi juga bisa dicampur dengan kakao,” pungkasnya. (Adv)
Editor: Dedy Warseto