TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kabar gembira bagi para petani sawit, sebab harga di Oktober ini naik. Kenaikan harga kali ini, menjadi angin segar bagi petani sawit di Kalimantan Timur, termasuk Kabupaten Berau.
Dari data yang dirilis oleh Dinas Perkebunan Kalimantan Timur, bahwa data harga jual Crude Palm Oil (CPO) menyentuh angka Rp 12.928 serta harga Kernel Rp 8.362.
Sehingga, harga Tandan Buah Segar (TBS) mulai usia pohon 3 tahun adalah Rp 2.546 per kg, sedangkan usia 4 tahun di angka Rp 2.717, 5 tahun Rp 2.732, usia 6 tahun Rp 2.761, usia 7 tahun Rp 2.778, usia 8 tahun Rp 2.799 sedangkan usia 9 tahun Rp 2.856 serta usia 10 tahun di harga Rp 2.890.
Dalam kesempatannya, Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, Lita Handini menuturkan, tingginya harga TBS memang bergantung pada harga CPO berdasarkan kebutuhan pasar nasional dan internasional. Sehingga penetapan harga TBS tidak bisa diintervensi secara sembarangan.
“Jadi harga sawit atau TBS itu ditentukan oleh harga CPO, bukan kita tapi pasar nasional dan internasional, kalau harga CPO bagus, harga TBS juga bagus,” ungkap Lita.
Ia menyebut, tren harga TBS selama dua tahun terakhir, atau tepatnya sejak akhir 2022 silam hingga saat ini, menunjukkan peningkatan nilai harga yang positif, meski kenaikan juga terbilang tidak besar. Akan tetapi, selama dua tahun terakhir sudah mencatatkan harga yang bagus.
“Alhamdulillah sejak 2022 sampai saat ini harganya terus ada tren kenaikan yang positif meski tipis, sawit yang 3 tahun makanya sampai Rp 2.500 harganya, semoga naik terus harganya,” ujarnya.
Lita menambahkan, kenaikan harga ini memang berlaku bagi petani sawit yang bermitra, sehingga jika petani sawit mandiri tidak mengacu pada ketetapan ini.
Sehingga dirinya berharap, para petani bisa ikut dengan program petani sawit kemitraan. Sehingga ketika, perusahaan tidak membayar dengan harga yang ditetapkan bisa diberi sanksi atau teguran.
“Kalau bermitra kita bisa kontrol juga, kalau tidak sesuai bisa ditegur, kita laporkan ke Pemprov, sehingga bisa disanksi sesuai dengan tahapannya,” tutupnya. (*/)
Penulis : Wahyudi
Editor : Ikbal Nurkarim