TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Ferdra Firnawan melalui Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA), Hendra Pranata mengungkapkan bahwa upaya penanganan permasalahan banjir di Jalan Kedaung dan sekitarnya akan rampung di Tahun 2024 ini.
Dikatakan Hendra, upaya pembangunan drainase hingga kolam resapan telah pihaknya bangun di kawasan Jalan Kedaung tersebut sejak dari beberapa tahun kebelakang hingga Tahun 2024 ini.
“Di tahun 2021-2022 itu ada kolam resapan atau kolam detensi yang kita bikin dengan konstruksi bronjong pada saat itu ada di belakang SMP. Nah itu sebagai kolam resapan apabila hujan yang cukup deras dan bisa menampung sementara disitu,” ungkap Hendra, Selasa (17/9/24).
Lanjutnya, namun dikarenakan luasnya area kedaung dan adanya pembukaan lahan si wilayah atas membuat beban semakin banyak hingga tidak maksimal upaya yang pihaknya lakukan sebelumnya.
“Oleh karena itu kita kembali melakukan upaya-upaya lanjutan agar permasalahan ini bisa teratasi,” ujarnya.
“Di Kedaung juga banjir ini bisa dibilang area musiman terjadinya banjir. Ini yang menjadikan fokus kami dari awal,” sambungnya.
Ia menyebut, dengan upaya lanjutan tersebut salah satunya dengan menembuskan saluran air pembuangan sampai ke sungai.
Salah satunya pembangunan drainase kawasan sei Bedungun terhubung hingga dan menuju kolam detensi.
“Anggaran kalau tidak salah mencapai Rp 30 Miliar lebih itu,” katanya.
Diakuinya juga, pihaknya optimis upaya-upaya tersebut bisa menyelesaikan 100 Persen permasalahan banjir.
Namun, dengam seiringnya perkembangan kota, tentunya akam ada kegiatan lanjutan seperti maintenance, pengembangan dan perbaikan lain.
“Tergantung perkembangan kita seperti apa nanti,” ucapnya.
Hendra berharap masyarakat Berau bisa bersama-sama menjaga area-area resapan di kawasan hijau.
Ia menegaskan, jangan asal melakukan penebangan hutan, karena disamping bisa pencegahan banjir juga berfungsi kesehatan dam keindahan kota.
“Kita tahu bersama dampak negatif banjir ini, selain jadi tempat pertumbuhan penyakit juga memperburuk penampilan kota kita kan,” tandasnya. (*/)
Penulis : Wahyudi
Editor : Ikbal Nurkarim