TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kakao Berau kini semakin menonjol sebagai komoditas unggulan Kabupaten Berau, terutama dengan adanya sertifikat indikasi geografis yang menjadi nilai tambah dari kakao ini.
PT Berau Coal salah satu perusahaan pertambangan di Kabupaten Berau, turut berkontribusi dalam pengembangan kakao dengan memberikan pendampingan yang mendukung keberlanjutan dan meningkatkan kualitas produk ini.
Sebagai informasi, Kakao Berau telah mendapatkan sertifikat indikasi geografi sehingga Kakao Berau diakui bukan hanya karena rasa dan kualitasnya, tetapi juga karena keterikatan dengan faktor lingkungan geografis, termasuk faktor alam dan faktor manusia yang menghasilkan keunikan dan karakteristik rasa khas dari Berau.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan dan pengembangan kakao, PT Berau Coal melalui Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal telah melaksanakan berbagai program, salah satunya program Sekolah Lapang Budidaya Kakao.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 21 Agustus dan 29 Agustus lalu di Kampung Birang, berkolaborasi dengan Pejuang SIGAP Sejahtera dari berbagai Kecamatan, mulai dari Kecamatan Sambaliung, Segah hingga Kelay.
Program ini menerapkan Good Agriculture Practices (GAP), yang merupakan standar praktik pertanian.
Koordinator Kecamatan SIGAP Gunung Tabur, Sandi Saputra menerangkan bahwa penerapan GAP dalam budidaya kakao, menghasilkan produk yang tidak hanya aman untuk dikonsumsi, tetapi juga bermutu tinggi dan diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan.

Melalui pelatihan ini, para Pejuang SIGAP diajarkan teknik-teknik pengelolaan kebun kakao berstandar yang dapat meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga kualitas tanah dan lingkungan.
Sekolah Lapang Budidaya Kakao yang dilaksanakan oleh PT Berau Coal memberikan manfaat bagi masyarakat kampung dampingan.
Program ini sangat berarti bagi para pejuang SIGAP maupun petani lokal, sebab mereka mendapatkan tambahan pengetahuan yang bisa meningkatkan produktivitas mereka.
“Selama mengikuti kegiatan ini, kami mendapatkan ilmu-ilmu baru tentang budidaya kakao, seperti penanaman, pemupukan dan perawatan. Kerja sama dengan PT Berau Coal sangat membantu sekali bagi masyarakat kampung dampingan, mereka terbantu sekali mulai dari pengadaan bibit, pupuk hingga pendampingan lainnya dalam budidaya kakao. Saya rasa manfaatnya besar sekali dan dampaknya ke depan lebih bagus untuk keberlanjutan ekonomi masyarakat kampung,” jelas Sandi.
Sandi berharap Sekolah Lapang Budidaya Kakao terus diadakan sebagai bekal untuk para Pejuang SIGAP dalam melakukan pendampingan lapangan di kampung-kampung.
“Kegiatan ini bisa diagendakan beberapa bulan sekali untuk menambah ilmu dan kapasitas untuk teman-teman Sigap melakukan pendampingan di lapangan khususnya budidaya kakao di kampung-kampung dampingannya mereka,” harapnya.
Community Base Development Manager PT Berau Coal, Reza Hermawan menerangkan, program Sekolah Lapang Budidaya Kakao berkolaborasi dengan Pejuang SIGAP Sejahtera yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan serta pengetahuan para pejuang SIGAP dalam mengelola kebun kakao sesuai dengan Good Agriculture Practice (GAP) sehingga dapat menjadi bekal mereka dalam mendampingi kampung-kampung.
“Sekolah lapang ini bertujuan untuk memberikan bekal kompetensi melalui pemberian materi hingga praktik langsung kepada para Pejuang SIGAP,” sebutnya.
Reza mengatakan, Komitmen PT Berau Coal terhadap pengembangan kakao mencerminkan tanggung jawab sosial perusahaan dan dedikasi terhadap keberlanjutan serta pemberdayaan masyarakat lokal.
Kata dia, melalui program-program ini, PT Berau Coal berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal serta memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.
“PT Berau Coal dalam pengembangan kakao, fokusnya pada keberlanjutan serta pemberdayaan masyarakat. Program-program yang kami jalankan juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat posisi Kakao Berau sebagai komoditas unggulan yang memberikan manfaat bagi semua pihak,” bebernya.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil oleh PT Berau Coal, diharapkan Kakao Berau tidak hanya menjadi komoditas unggulan, tetapi juga simbol kolaborasi antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat.
“Semoga apa yang kita cita-citakan bersama ini bisa berjalan lancar dan sukses,” pungkasnya. (ADV)
Penulis : Wahyudi
Editor : Ikbal Nurkarim