TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Berau, Junaidi mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menggenjot peningkatan sektor pertanian modern dengan mengajak para milenial.
Dikatakannya, sejauh ini baru ada dua kampung yang memiliki banyak petani milenial, yakni, Kampung Sumber Mulya, Kecamatan Talisayan dan Kampung Buyung-Buyung di Kecamatan Tabalar.
“13 Kecamatan yang kita miliki, dari 100 kampung dan 10 kelurahan yang harus bisa ada petani milenial untuk peningkatan pertanian modern kita,” ungkap Junaidi.
Lanjutnya, pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan keberadaan petani milenial di Kabupaten Berau. Hal itu menjadi penting dilakukan untuk mendorong regenerasi petani.
Ia menyebut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Berau dari Sensus Pertanian (SP) 2023, jumlah petani milenial di Berau mencapai 9.798 orang, dengan kisaran usia 19-39 tahun.
Kecamatan Segah memiliki jumlah petani milenial terbanyak, yaitu 1.141 orang, disusul oleh Talisayan dengan 1.036 orang.
Kata dia, keberadaan petani milenial dianggap menjadi suatu hal yang penting untuk meningkatkan sektor pertanian di Kabupaten Berau.
“Dengan pengetahuan dan inovasi yang dimiliki kaum milenial ini pastinya dapat merubah hasil pertanian menjadi lebih baik lagi ke depannya,” tuturnya.
Kendati demikian, diharapkan dengan kehadiran gabungan kelompok tani (Gapoktan) milenial saat ini, produktivitas di sektor pertanian, baik itu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, maupun peternakan, dapat berkembang dan meningkat.
Keterlibatan kaum milenial dalam bidang pertanian dinilai sebagai harapan baru, mengingat sebagian besar petani saat ini sudah berusia lanjut, yakni rata-rata berusia 50 tahun ke atas.
“Regenerasi memang sangat penting untuk masa depan pertanian di Berau,” tegasnya.
Junaidi berharap agar sektor pertanian di Berau bisa dikembangkan menjadi agrowisata dengan memanfaatkan keterampilan kaum muda.
Dengan begitu, hasil pertanian dapat dipasarkan secara lebih luas dan kompetitif.
“Semoga potensi bisnis agrowisata ini bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan hasil-hasil pertanian secara lebih luas dan berdaya saing,” pungkasnya. (*/)
Penulis : Wahyudi
Editor : Ikbal Nurkarim