TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Pemkab Berau melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah terus berupaya melakukan persiapan menghadapi bencana di masa depan di Kabupaten Berau.
Salah satu upayanya ialah melakukan Bimtek Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (JITUPASNA) dan Rencana Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana (R3PB) Kelas Berau Tahun 2024 beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatannya, Kepala BPBD Berau, Masyhadi Muhdi mengatakan bimtek yang dilaksanakan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Berau.
“Karena kita tidak ingin mengalami adanya bencana dan saat itu kita tidak siap untuk menanganinya,” ungkap Masyhadi.
Lanjutnya, bercermin seperti bencana yang terjadi di Kabupaten Mahulu, Kabupaten Berau juga harus siap menghadapi jika sewaktu-waktu terjadi. Kata dia, tentunya dengan kolaborasi dan sinergitas maka segala sesuatu apalagi yang bersifat bencana mampu bersama-sama dihadapi.
“Kita menginginkan dari pemerintah provinsi Kaltim bisa ikut bersinergi secara berkelanjutan agar skill dan kemampuan kita terus meningkat dalam mempersiapkan diri dengan terjadinya bencana nanti,” bebernya.
Sementara itu, Sekkab Berau, M Said menuturkan bahwa mitigasi bencana adalah keniscayaan yang harus dipersiapkan, siapapun itu harus mempunyai kontribusi terhadap apa yang terjadi di Kabupaten Berau kedepannya.
“Eksistensi dan kompotensi seseorang akan di uji ketika musibah itu datang perlu juga upaya kita dengan melakukan edukasi dan sebagainya,” tuturnya.
Kendati demikian, dengan adanya regulasi dirinya mengharapkan dapat ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkret, termasuk melakukan peningkatan kapasitas secara struktural maupun non- struktural pembentukan kampung tanggap bencana berbasis kebutuhan dan keadaan riil di lapangan.
Said menyebut, perlindungan masyarakat dari ancaman bencana oleh pemerintah merupakan wujud pemenuhan hak asasi rakyat dan bukan semata mata karena kewajiban pemerintah
“Adapun penanganan bencana bukan lagi menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi menjadi urusan bersama pemerintah dan dunia usaha serta masyarakat,” tegasnya.
Dirinya berharap, segala upaya yang dipersiapkan untuk penanganan bencana dapat meningkatkan komitmen pentahelix dari semua pihak dalam melaksanakan aksi-aksi tanggap bencana demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Bumi Batiwakkal.
“Kegiatan Bimtek ini merupakan agenda yang sangat penting dalam memberikan pemahaman serta pembekalan untuk para pelaksana sekaligus membangun sinergitas dalam upaya pengkajian kebencanaan di Kabupaten Berau,” pungkasnya. (*/)
Penulis : Wahyudi
Editor : Ikbal Nurkarim