PORTALBERAU, TANJUNG REDEB – Upaya Pemerintah Kabupaten Berau dalam mengarahkan sasaran dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kalimantan Timur, Puguh Harjanto.
Dirinya mengungkapkan pemanfaatan TJSL untuk peningkatan kawasan perkampungan di Berau dinilai berhasil memberikan dampak untuk masyarakat.
Apalagi selama ini, kata Puguh Harjanto, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengarahkan TJSL hanya untuk pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) atau fokus pada pengentasan rumah tidak layak.
“Memang untuk pendekatan, sebagian besar di Kaltim untuk RLH, mungkin untuk intervensi di kemiskinan,” tutur Puguh saat kunjungan kerja ke Berau, Kamis (27/6).
Karena itu, melihat cara pengelolaan kolaborasi perusahaan melalui dana TJSL dengan program-program peningkatan kampung oleh pemerintah daerah, itu dinilai positif dan membangun.
“Jadi peran pemerintah daerah dari presentasi kadis, support CSR ke kampung ini menurut saya cukup bagus,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, substansi dukungan melalui Dana Desa (DD) ataupun Alokasi Dana Desa (ADD) atau di Berau disebut dengan Alokasi Dana Kampung (ADK) terdiri dari beberapa bagian.
Hal itu menjadi menarik, ketika dana TJSL itu mampu juga untuk membangun kampung untuk kesejahteraan kampung. “Itu tadi, salah satu yang menarik adalah kontribusi TJSL untuk mendukung itu, ini hal yang positif,” paparnya.
Keberhasilan itu yang dikatakan Puguh, bisa ditiru dan modifikasi dan akan diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk hal serupa, bagaimana mengentaskan desa atau kampung tertinggal dan mendukung mereka mencapai status Maju dan Mandiri.
“Begitu ini berlanjut kita bisa tiru dan modifikasi untuk lokus yang lain, ini sangat menarik bagi kami, terutama di kaltim banyak juga perusahaan yang besar,” tuturnya.
Hanya saja, memang nantinya fokus penerapannya pada dukungan bagi kampung untuk meningkatkan statusnya.
Fokus itu, dari pembangunan rumah menjadi pengembangan komunitas untuk membangun kemandirian masyarakat kampung, sehingga bisa meningkatkan kualitasnya secara mandiri.
“Ketika seseorang bisa mencukupi kebutuhan sendiri, bisa bekerja dan berpenghasilan maka akan memenuhi kebutuhan ekonominya, bahkan bisa untuk bisa memperbaiki rumah dan lainnya,” ujarnya.
Terpisah, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, mengatakan, memang potensi perusahaan yang ada begitu dimanfaatkan untuk mengangkat status kampung. Hal ini menjadi fokusnya melalui 18 program kerja yang kini mulai menunjukan hasil.
“Kita fokus menyejahterakan kampung melalui program Sigap yang merupakan hasil kolaborasi,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, program-program itu memanfaatkan perusahaan untuk mengembangkan masyarakat kampung sehingga bisa keluar dari permasalahan ekonomi.
“Misalnya pendampingan perusahaan di Labanan Makarti, itu mereka mendampingi Kelompok Wanita Tani untuk produksi cokelat yang sekarang terkenal,” ujarnya.
Bupati pun berterima kasih atas apresiasi dan penilaian baik DPMD Kaltim terhadap pengelolaan TJSL perusahaan di Berau, yang dikolaborasikan dengan Pemerintah Daerah untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kampung-kampung.
“Kami tentu berterima kasih jika program yang kami jalankan bisa menjadi acuan pemprov untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim secara luas,” ujarnya. (Adv)
Editor: Dedy Warseto