TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Pemkab Berau melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKBPPPA) Berau terus menggenjot penanganan kasus stunting, khususnya di Kecamatan Tanjung Redeb.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menuturkan, berdasarkan data yang tercatat, prevalensi stunting di Kecamatan Tanjung Redeb saat ini sebesar 17,95 Persen.
Jumlah anak yang mengalami stunting sebanyak 28 orang dan jumlah keluarga berisiko stunting sebanyak 735.
“Angka tersebut terbanyak dibandingkan kecamatan lainnya,” ujarnya.
Hal ini kata Sri menjadikan Kecamatan Tanjung Redeb perhatian khusus dan mendorong peran aktif seluruh pihak yang terlibat ahar lebih bekerja keras untuk melakukan penangkapan, pencegahan dan penanggulangan stunting.
“Dalam hal ini kita mengupayakan penguatan fungsi Posyandu sebagai layanan kesehatan terpadu,” ungkap Sri.
Lanjutnya Pemkab Berau memiliki komitmen kuat dalam percepatan penanggulangan stunting, salah satunya Surat Edaran tentang pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting Kabupaten Berau.
“Selain itu, kami juga memperkuat sosialisasi Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) serta teknis pendistribusian dan penerapan 8 aksi konvergensi,” ucapnya.
Selain itu Sri juga mendorong peran aktif dari seluruh jajaran perangkat kelurahan, Posyandu, dan kelembagaan masyarakat untuk bersama-sama mengoptimalkan intervensi pencegahan stunting terhadap remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, balita, dan keluarga penerima manfaat.
Dirinya menerangkan, Posyandu adalah pranata yang memberikan layanan kesehatan masyarakat di tingkat tapak, sehingga diperlukan peningkatan kapasitas, khususnya 25 kemampuan dasar agar dapat melaksanakan tugas dan layanan secara profesional berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Sangat kita sayangkan di perkotaan, Posyandu kurang peminatnya. Saya amati Posyandu Kenari adalah Posyandu yang berprestasi, dilihat dari tingginya angka kunjungan, inovasi yang dilakukan para kader, keaktifan kader, hingga dukungan dari instansi terkait. Ini cocok menjadi percontohan bagi Posyandu lainnya,” bebernya.
Sri mengimbau kepada kader Posyandu Kenari dan kader posyandu pada umumnya untuk dapat mengoptimalkan angka kunjungan, pengukuran, pemberian makanan tambahan, dan penyuluhan, serta bekerja sama dengan tenaga kesehatan.
“Kalau perlu kita turun ke lapangan langsung. Saya juga berpesan kepada kita semua untuk berkontribusi maksimal. Juga kepada para kader, agar terus bersemangat menghidupkan posyandu dan memberikan layanan yang terbaik,” tandasnya. (ADV)
Penulis : Wahyudi
Editor : Ikbal Nurkarim