TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Pemkab Berau melalui Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau beberapa waktu lalu melakukan kegiatan Monitoring pasca operasi KB metode Kontrasepsi Jangka panjang vasektomi.
Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah melalui Sekretaris DPPKBP3A, Halijah Yasin mengatakan program ini merupakan dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2024, BKKBN menggiatkan Pelayanan Sejuta Akseptor.
Utamanya Pelayanan KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang salah satunya adalah metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi.
“Vasektomi atau lebih dikenal dengan MOP adalah salah satu KB permanen yang bisa dijalani oleh seorang pria untuk mencegah kehamilan pada pasangan. Vasektomi atau MOP merupakan metode kontrasepsi yang sifatnya permanen, tapi tidak menghalangi pria untuk mengalami ejakulasi dan orgasme,” jelas Halijah, Jumat (7/6/24).
Lanjutnya, untuk di Kabupaten Berau Tahun 2024 ini baru satu peserta yang mengikuti vasektomi tersebut.
Kata dia, pria yang ingin ber KB memang sangat kurang karena kebanyakan cenderung yang ber KB adalah wanita.
“Yang berminat memang kurang, karena kebiasaan dari dulu yang ber KB itu ibu-ibu,” ungkapnya.
Dirinya menyebut, berdasarkan data pengelola KB pada tahun 2021 peserta MOP ada 1 orang, Tahun 2022 1 oran, Tahun 2023 tidak ada peserta dan MOP tahun 2024 ada 1 orang.
Hal ini sangat disayangkan, oleh sebab itu setiap penyuluh KB sosialisasi para ibu-ibu juga diminta membawa serta suaminya agar mau ikut ber KB.
“Kan kasihan kalau ibu-ibu yang ber KB terus,” ucapnya.
Halijah menjelaskan, vasektomi termasuk jenis kontrasepsi yang 100 Persen ditanggung oleh pemerintah.
Kata dia, selain gratis, pria yang mengikuti vasektomi akan diberikan uang ganti apabila tidak bekerja, bahkan mendapatkan kompensasi setelah melakukan vasektomi.
“Vasektomi ini kontrasepsi yang aman, yang mana sekali dikerjakan dapat digunakan seumur hidup. Disamping prosedur kontrasepsi aman dan minim efek samping,” bebernya
Diakuinya juga, peserta vasektomi yang ia temui hingga saat ini dalam keadaan sehat dan normal seperti sebelum melakukan prosedur tersebut.
“Walaupun memiliki beberapa keunggulan tapi memang saya akui peminatnya masih minim,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas berharap dengan semakin banyaknya pria melakukan vasektomi, akan meningkatkan peran laki-laki dan meringankan beban perempuan.
“Banyak perempuan yang tidak cocok dengan kontrasepsi sementara anaknya sudah terlalu banyak. Semoga semakin banyak lagi laki-laki yang mau menggunakan opsi kontrasepsi vasektomi ini,” pungkasnya. (ADV)
Penulis : Wahyudi
Editor : Ikbal Nurkarim