TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, akhirnya mengeluarkan pernyataan resminya melalui pers rilis terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri Kabupaten Berau, tertanggal 22 Maret 2024.
Dalam pers rilis yang ditandatangani Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie, ditegaskan terkait status Kabupaten Berau, yang telah terjadi KLB Difteri yang sampai merenggut 3 nyawa sejak Desember 2023 lalu hingga awal tahun 2024.
Berikut isi pernyataan Dinkes Berau melalui pers rilisnya.
Berdasarkan pemeriksaan sampel suspek difteri yang dilakukan di Laboratorium
Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur terdapat 4 (empat) kasus terkonfirmasi positif Difteri di Kabupaten Berau. Diantara keempat kasus tersebut 2 (dua) kasus ditemukan pada akhir tahun 2023 dan 2 (dua) kasus lainnya ditemukan pada tahun 2024, dari kasus yang terkonfirmasi positif 3 (tiga) diantaranya meninggal dunia.
Berdasarkan hal tersebut telah ditetapkan SK Bupati Beau Nomor: 23 Tahun 2024 Tentang Penetapan Status Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Difteri. Adapun wilayah ditemukannya kasus Difteri adalah di Kecamatan Teluk Bayur, Kecamatan Pulau Derawan, Kecamatan Kelay, dan Kecamatan Gunung Tabur.
Sebagai tindak lanjut penanggulangan KLB Difteri dikabupaten Beau telah dilakukan Outbreak Respon Imunization (OR/) di wilavah terbatas sesuai lokasi ditemukannya kasus sejak penemuan kasus. Berdasarkan pertimbangan potensi perkembangan kasus maka ditetapan pada rapat lintas sektor tingkat kabupaten pada tanggal 21 Maret 2024 Outbreak Respon Imunization (ORI) akan dilakukan secara meluas.
Diimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Beau untuk melengkapi imunisasi dasar lengkap pada anak, terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Seat (PHBS), gunakan masker jika mengalami gejala batuk dan pilek, jaga jarak fisik (physical distancing), hindari kerumunan, mengkonsumsi gizi seimbang, dan meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit difteri dengan segera melakukan pemeriksaan ke fasyankes jika mengalami salah satu gejala sakit Difteri (demam, nyeri menelan, terdapat pseudomembran putih keabuan di tenggorokan, leher membengkak, sesak nafas disertai bunyi). Demikian press release ini disampaikan sebagai informasi bagi masyarakat Kabupaten Berau. (*)
Reporter : Marta
Editor : Dedy Warseto
FOTO: INTERNET