TANJUNG REDEB, PORTABERAU- Untuk meningkatkan kualitas data sebagai bahan perencanaan dan pembangunan daerah, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Berau, menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) terkait dengan Penyusunan Publikasi Berau dalam Angka Sekaligus Pembinaan Statistik Sektoral Tahun 2024, Selasa (6/2/2024), di Ruang RPJPD Bapelitbang.
Hal itu dinilai penting, mengingat indikator keberhasilan perencanaan dan pembangunan ditentukan oleh kualitas data yang digunakan dalam analisis penentuan strategi kebijakan penyelesaian masalah-masalah pembangunan.
“Seringkali kita menghadapi situasi ketika semakin banyak data, maka justru semakin banyak masalah. Masalah yang sebenarnya terjadi tidak hanya terletak di mana tempt kita menyimpan data, melainkan terletak pada data kita sendiri,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Berau, Muhammad Said, saat membacakan sambutan dari Bupati Berau, Sri Juniarsih.
Dengan demikian, diperlukan program Satu Data Indonesia, termasuk di Kabupaten Berau agar data yang ada bisa lebih tertata dan terintegrasi, serta bermanfaat.
Pelaksanaan program Satu Data Indonesia di Kabupaten Berau, tentunya memerlukan koordinasi, kolaborasi dan kerjasama yang baik agar data-data yang tersedia di Kabupaten Berau agar akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses dan dibagi pakaiakan.
“Kami berharap agar BPS Berau dapat senantiasa memberikan bimbingan dan pendampingan, sehingga pelaksanaan program ini dapat berjalan sebagaimana mestinya, sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019,” ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Berau memiliki komitmen kuat dalam melaksanakan SDI melalui Peraturan Bupati Berau Nomor 4 Tahun 2022, Tentang Satu Data Indonesia Kabupaten Berau.
Pada Juli tahun 2022 lalu, Kabupaten Berau juga menjadi tuan rumah pelaksanaan Rapat Koordinasi Jaringan Informasi Geospasial Daerah se-Kalimantan Timur, yang membahas kebilakan Satu Peta Indonesia, sebagai salah satu impelemtasi dari Satu Data Indonesia.
“Data merupakan unsur terpenting dalam melaksanakan perencanaan dan evaluasi pembangunan. Data merupakan instrumen yang kuat dalam menentukan arah kebijakan pembangunan agar mampu menjadi solusi suatu permasalahan dan mempersiapkan kemajuan. Jadi sangat tepat, jika ada pepatah yang mengatakan ‘data itu mahal harganya, namun akan lebih mahal lagi jika kita membangun tanpa data’,” tegasnya. (Mrt/Ded)