TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kawasan kuliner Tepian Jalan Ahmad Yani bakal serius dikelola oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Kelurahan Kampung Bugis. Saat ini rumusan pengelolaan tepian sedang digodog dengan pembinaan dari beberapa instansi terkait.
Kepala Dinas Kebebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir melalui, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi Wisata, Samsiah Nawir menerangkan bahwa pihaknya telah banyak menerima keluhan tentang kawasan kuliner Tepian Jalan Ahmad Yani baik terkait kebersihan maupun keamanannya.
“Kita sudah cek langsung kesana. Perlu dilakukan penertiban dan pengelolaan kawasan lebih optimal. Ketua PKL ada, tapi penelolaan kawasan wisatanya yang belum berjalan,” ungkap Samsiah.
Lanjutnya, Disbudpar menyarankan agar dikelola oleh pokdarwis saja. Kelompok tersebut telah dibentuk pada akhir tahun lalu. Saat ini mereka sedang merumuskan pengelolaannya seperti apa. Alangkah baiknya jika Tepian Ahmad Yani difungsikan sebagai daya tarik wisata kuliner. Apalagi DPUPR Berau sudah membangunkan sarana prasarana yang lebih representatif. Jadi harus dimanfaatkan dengan baik oleh masyatakat.
“Jangan juga diklaim sebagai milik PKL. Mereka kan meminjam lokasi ke pemerintah daerah. Jadi harus bertanggung jawab terkait kebersihan ketertiban,” tuturnya.
Ia menyebut, berdasarkan hasil diskusinya dengan pokdarwis, mereka setuju untuk mengelola kawasan tersebut tapi memang perlu proses. Selanjutnya juga akanl menyusul SK Bupati Berau terkait penunjukan pengelola tersebut.
“Selain sebagai kawasan kuliner malam, masyarakat juga ingin lokasi tersebut menjadi sarana olahraga dan bersantai. Jadi kebersihan harus diutamakan,” katanya.
Diakui Samsiah, pihaknya telah menyiapkan panggung hiburan kecil untuk sarana prasarana pagelaran pentas seni budaya. Di mana saat ini memang masih belum selesai dan masih ada lanjutan tahap kedua. Termasuk pembangunan toilet di belakang panggung. Diperkirakan sekitar 2-3 bulan lagi tambahan fasilitas itu selesai.
Dirinya menjelaskan, fungsi pokdarwis ke depan tidak hanya mengurus PKL saja tapi juga memfungsikan panggung tersebut. Untuk memfasilitasi generasi muda yang ingin menampilkan musik, seni, budaya, literasi dan sebagainya. Inginnya, ada event mingguan yang dibuat seperti yang ada di Kota Tua Teluk Bayur.
“Saat ini pokdarwis sedang berunding kesiapan mereka mengelola kawasan Ahmad Yani. Serta menjadi leader pembuatan paket wisata di Kelurahan Kampung Bugis,” jelasnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada para pemilik toko di Jalan Ahmad Yani untuk menyesuaikan dengan sarana dan prasarana di sana. Seperti, mempercantik bagian depan toko. Diharapkan para pengusaha mulai membangun kepedulian terhadap keindahan Kota Tanjung Redeb.
Disbudpar juga telah sepakat pengelolaan di sana bersinergi. Ada beberapa OPD yang mendampingi pokdarwis. Ada Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Diskoperindag Berau, Dekranasda Berau, Kecamatan Tanjung Redeb, hingga Kelurahan Kampung Bugis.
Dirinya menegaskan kesadaran pengunjung yang masih rendah terhadap kebersihan Tepian Jalan Ahmad Yani. Berdasarkan pantauannya, masih banyak yang membuang puntung rokok ke dalam pot bunga. Bahkan tidak sedikit PKL yang menbuang bekas cucian juga ke dalam pot bunga hingga membuat tanamannya mati.
Seharusnya ini tidak terjadi kedepannya, karena menjadi tanggungjawab bersama antara pengunjung dan PKL. Sebelum membuka dan menutup usahanya harus dibersihkan. Mereka harus lebih sadar memelihara fasilitas yang ada.
“Kami juga temukan ada pengunjung yang jahil melepas ukiran dayak di sana. Terhitung 7 ukiran sudah hilang. Sayang sekali sapras yang sudah dibangun dengan bagus kalau tidak ada pengawasan,” terangnya. (Yud/Ded)