TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Mengutip paparan Menteri Keuangan dalam Konferensi Pers Realisasi dan Kinerja APBN 2023, Plt. Kepala KPPN Tanjung Redeb, Fitra Riadian mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kondisi yang men-drive desain APBN Tahun Anggaran 2023 yaitu lingkungan global yang penuh disrupsi, masalah rantai pasok, persaingan geopolitik, volatilitas sektor keuangan karena adjustment dari situasi normal inflasi tinggi di beberapa negara besar, bencana alam, cuaca eksterm, cost of fund meningkat, serta risiko disruptif teknologi (AI dan digitalisasi).
Dikatakannya, hal itu menggambarkan risiko downside pelaksanaan APBN TA 2023 di tengah perlemahan ekonomi dunia yang bahkan cenderung dapat mengalami resesi.
“Dalam satu kata APBN 2023 sudah “Ahead The Curve”. Pencapaian kita jauh lebih cepat dari yang kita perkirakan/kita desain. Artinya APBN mampu menyehatkan dirinya, namun pada saat yang sama menyehatkan perekonomian dan melindungi Masyarakat,” ungkap Fitra, Senin (5/2/24).
Lanjutnya, hal ini dapat dilihat dari dua sisi APBN. Dari sisi pendapatan tumbuh kuat, baik itu perpajakan maupun PNBP. Sedangkan di sisi belanja mampu memberikan dukungan yang sangat kuat bagi Belanja K/L, akselerasi belanja prioritas Pembangunan, dan menjaga daya beli Masyarakat tanpa menyebabkan APBNnya tidak sehat.
Fitra menjelaskan, APBN 2023 menunjukkan kinerja yang sangat solid dan kredibel. Hal ini terbukti dengan capital inflow yang sangat kuat di SBN di tengah inflasi dan kenaikan suku bunga serta kondisi dunia yang sedang tidak baik-baik saja. Di dalam negeri juga terlihat dari stabilnya Indeks Keyakinan Konsumen, Spending Index, serta Indeks Manajer Pembelian (PMI). APBN telah menjalani complete journey setelah periode pandemi dan perlu bersiap untuk tantangan baru dengan siap antisipasi tantangan masa depan, termasuk climate change.
“APBN akan terus aktif mendesain transisi energi yang berkelanjutan,” ucapnya.
Dirinya juga menyebut, ditengah kondisi dunia yang sedang tidak baik-baik saja tersebut, APBN berperan sebagai sebagai Shock Absorber, yaitu melindungi daya beli Masyarakat, menjaga stabilitas ekonomi, mendukung prioritas Pembangunan, menjaga Kesehatan dan kredibilitas fiskal.
“Hal ini tergambar dari sisi Belanja, Pendapatan, Keseimbangan Primer, dan Defisit,” terangnya.
Kata dia, senada dengan kondisi APBN di level nasional, pihaknya mengutip dari Data Online Monitoring SPAN (OM SPAN) KPPN Tanjung Redeb, dalam kurun waktu 5 tahun alokasi dan capaian realisasi belanja APBN 2023 lingkup Kabupaten Berau adalah yang terbaik sejak tahun 2019. Alokasi pagu APBN 2023 mencapai Rp 4.593,6 Miliar dan realisasi mencapai Rp 4.562,7 Miliar atau sebesar 99,3 Persen dari pagu anggaran.
“Lima tahun terakhir realisasi belanja APBN Berau terbaik,” tegasnya.
Menurut Fitra, persentase capaian realisasi sampai dengan Desember 2023 tercatat sebesar 99,3 Persen dengan komposisi belanja APBN tahun anggaran 2023 didominasi oleh Belanja Transfer Ke Daerah khususnya Transfer Dana Bagi Hasil yang mencapai Rp 3,5 Triliun atau 76,2 Persen dari total alokasi pagu.
“Setelah itu disusul dengan Dana Alokasi Umum, DAK Non Fisik, Belanja Barang, Belanja Pegawai, Dana Desa, DAK Fisik, dan Belanja Modal,” sebutnya.
Ia juga membeberkan, realiasi Belanja Kementerian Lembaga (K/L) pada Kabupaten Berau tahun 2023 sebesar Rp 4.562,7 Miliar atau sebesar 99,3 Persen dari pagu. Adapun rinciannya, Belanja Pegawai sebesar Rp 101,2 Miliar (99,3 Persen), Belanja Barang sebesar Rp 115,2 Miliar (98,4 Persen), Belanja Modal sebesar Rp 14,5 Miliar (60,7 Persen). Transfer DBH sebesar Rp 3.500,2 Miliar (100 Persen), Transfer DAU sebesar Rp 566,6 Miliar (100 Persen), DAK Fisik sebesar Rp 52,8 Miliar (85,2 Persen), DAU Non Fisik sebesar Rp 118,5 Miliar (92,4 Persen), dan Dana Desa sebesar Rp 93,7 Miliar (100 Persen).
“Dilihat dari data time series kita sepanjang tahun 2019 hingga 2023, pada APBN 2023 terjadi pertumbuhan realisasi pada seluruh jenis belanja (Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Transfer Ke Daerah) dalam kurun waktu lima tahun yang membuktikan bahwa APBN telah pulih pasca pandemi Covid-19 dan mampu menyehatkan ekonomi dan melindungi masyarakat,” bebernya.
Sedangkan, beralih ke Tahun Anggaran 2024, alokasi pagu APBN TA 2024 di Kabupaten Berau tetap didominasi dengan Belanja Transfer yang mempunyai pagu sebesar Rp 3.513,1 Miliar atau 92,3 Persen dari total pagu anggaran yaitu Rp 3.806,6 Miliar pada tahun 2024. Setelah itu disusul dengan Belanja Barang dengan alokasi Rp 143,3 Miliar, Belanja Pegawai dengan alokasi Rp 102,3 Miliar, dan Belanja Modal dengan alokasi Rp 47,9 Miliar.
Fitra menambahkan, untuk mengeksekusi alokasi pagu 2024 dengan baik, Menteri Keuangan melalui surat nomor S-1041/MK.05/2023 tanggal 15 Desember 2023 menyampaikan Langkah-langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Tahun 2024 diantaranya, melakukan peningkatan kualitas perencanaan, meningkatkan kedisiplinan dalam melaksanakan rencana kegiatan, melakukan akselerasi pelaksanaan program/kegiatan/proyek, melakukan percepatan pelaksanaan pengadaan barang/jasa, meningkatkan akurasi dan percepatan penyaluran Dana Bantuan Sosial (Bansos) dan Bantuan Pemerintah (Banper), meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan dan pertanggungjawaban hibah langsung dalam negeri dalam bentuk uang.
“Serta memprioritaskan dan mengawal penyelesaian program/kegiatan/proyek yang mendukung pencapaian RPJMN 2020-2024, meningkatkan kualitas belanja melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas belanja (value for money), dan meningkatkan monitoring dan evaluasi serta pengendalian internal,” pungkasnya. (Yud/Ded)