TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Menjelang berakhirnya tahun 2023, keberadaan gas melon yang tiba-tiba menghilang, nyatanya masih sering jadi masalah yang dirasakan masyarakat Kabupaten Berau, khusus di Kecamatan Tanjung Redeb.
Bahkan tak jarang, kondisi tersebut seolah dimanfaatkan oleh beberapa oknum pengecer yang dianggap sengaja menyembunyikan gas melon tersebut, demi meraup keuntungan yang lebih banyak.
Seperti yang diungkapkan Mery, salah seorang warga di Jalan Dermaga, Tanjung Redeb, yang menyebut adanya permainan oknum pengecer gas melon, yang sengaja menyembunyikan tabung gas berkapasitas 3 kilogram tersebut.
“Tidak sengaja tadi pas beli di warung yang ada jual si melon, yang dipajang di depan itu semua ada isinya, tapi tutupnya sengaja dibuka. Seolah tidak ada isinya alias kosong. Sekalinya ada yang tanya gas, dia bilang habis. Setelah orang itu mau pergi, dia bilang ada tapi mahal. Ditanya berapa harganya, penjual itu bilang Rp 50 ribu. Langsung ambil tutup dan dikasihkan ke orang yang cari gas tadi,” ujarnya.
“Ya ampun, permainanmu rapi banget,” lanjutnya.
Mery mengaku kecewa dengan oknum pengecer yang memanfaatkan keadaan tersebut. Pasalnya, gas melon sangat dibutuhkan banyak orang terkhusus bagi ibu rumah tangga.
Dengan menghilangnya gas melon dari lokasi penjual eceran, dianggapnya sebagai masalah yang belum ada penyelesaian hingga saat ini.
“Seringkali kejadian begini. Hilang dari eceran, kompak sekali hilangnya. Kalaupun ada pasti dikasih harga mahal banget. Ini kan namanya dimainkan. Apa tidak kasihan sama kami ibu rumah tangga seperti ini,” ungkapnya.
Ia berharap Pemkab Berau melalui dinas terkaitnya bisa menindaklanjuti oknum-oknum pengecer yang tidak patuh aturan. Ia juga berharap agar dinas terkait bisa melakukan pemantauan ke lapangan terkait gas melon tersebut.
“Tolonglah pemerintah, oknum pengecer yang seperti ini ditindaklanjuti. Kalau begini kasihan masyarakat. Tidak semua mampu beli gas melon harga Rp 50 ribu. Kalau gas melon sedang kosong, kami bisa maklumi. Tapi kalau dibuat permainan begini, mestinya dinas terkait bergerak mengecek ke pengecer-pengecer. Dan tetapkan harga sesuai standar yang ada,” pintanya. (Mrt/Ded)