TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Salah seorang pegiat seni, Risna Herjayanti meminta Pemkab Berau lebih memperhatikan tumbuh kembang kesenian dan budaya lokal, yang ada di Bumi Batiwakkal.
Disamping sektor lainnya yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat, kesenian dan kebudayaan lokal juga dianggap sangat penting.
“Malu loh kita, dunia kesenian di Berau bisa dibilang tertinggal 10 tahun, dibandingkan dengan kota-kota lainnya,” ujarnya.
Dikatakan Risna, kendala paling mendasar yang dirasakan kebanyakan pegiat seni di Berau, salah satunya terkait pendanaan.
“Pasti paham kalau buat sebuah pertunjukan mau itu pertunjukan tari, musik, drama atau pameran seni rupa itu jelas ‘UUD’ alias Ujung Ujungnya Duit,” katanya.
Lanjut Risna, dalam 10 tahun terakhir, sejak menyelesaikan pendidikannya di Jogjakarta dan kembali ke Kabupaten Berau, ia dan rekan-rekan komunitasnya kerap kali mendatangi beberapa dinas terkait dan perusahaan untuk memasukkan proposal bantuan pendanaan kegiatan seni, namun hasilnya selalu nihil.
“Saya ambil contoh, komunitas kami ‘Tepian Kolektif’, karna sering di ‘PHP’ dan sudah kehilangan harapan sama dinas dan perusahaan di Berau, kami jadi menyasar peluang program pendanaan atau Open Lab dari IVAA (Indonesian Virtual Art Archive) dan dari Gulali Festival yg dilaksanakan oleh Pappermoon puppets yang keduanya ada di Jogjakarta. Dari program pendanaan IVAA, itu kami buat Tur de Guris dan dari Gulali Festival kami buat karya Si Lus dan Buaya Pundung,” jelasnya.
Selain itu, ia juga sempat membuat proposal pendanaan untuk kegiatan workshop tari untuk guru se-Kabupaten Berau, namun masih juga tidak berhasil.
“Tapi alhamdulillah, proposal kami justru disambut baik oleh salah satu anggota DPR RI, yaitu Wakil Ketua Komisi X, ibu Hetifah, yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, makanya kegiatan workshop bisa terlaksana, ” bebernya.
Ia berharap ke depan Pemkab Berau dapat lebih memberikan perhatian terhadap dunia seni, baik seni rupa, tari, musik, dan lain-lain yang masih ada di Kabupaten Berau.
“Semoga ke depan pemerintah bisa memfasilitasi dan mensupport kegiatan kesenian, baik itu pameran karya seni rupa baik lukisan, ukiran, desain grafis dan macam-macam seni visual karya seniman di Berau, serta tari, musik dan lain-lainnya. Kalau kita berprestasi di bidang seni, bukan hanya membawa nama pribadi, tapi pastinya nama Kabupaten Berau-lah yang utama kita bawa,” harapnya. (Mrt/Ded)