TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Jumlah guru inklusi di Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Berau, saat ini masih terbilang minim. Padahal jumlah anak berkebutuhan khusus yang menempuh pendidikan, cukup banyak.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinsos Berau, Iswahyudi yang membenarkan persoalan kurangnya tenaga pengajar inklusi di Kabupaten Berau.
“Memang saat ini untuk guru inklusi jumlahnya masih sangat kurang sekali, padahal jumlah murid bisa dibilang sudah banyak. Ini salah satu persoalan yang belum bisa kita atasi,” ujarnya.
Lanjutnya, semestinya sekolah inklusi ada di beberapa sekolah. Sehingga anak berkebutuhan khusus juga dapat sekolah di sekolah umum. Namun, kekurangan guru inklusi tersebut membuat tenaga pengajar inklusi hanya difokuskan di SLB saja.
Dengan adanya pendidikan inklusi, dikatakannya bahwa semua anak dengan kebutuhan apapun, punya hak untuk dapat belajar bersama di sekolah. Sehingganya, bukan hanya fasilitas sekolah yang dibutuhkan, tetapi tenaga pendidik atau guru untuk untuk mengajar di sekolah inklusi juga sangat dibutuhkan. Ia pun berharap kekurangan tersebut dapat menjadi perhatian bagi pemerintah.
“Semoga ke depan tenaga pengajar inklusi ini bisa dapat lebih diperbanyak agar anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Berau bisa mendapatkan hak yang sama dalam pendidikannya,” tandanya. (Mrt/Ded)