“Meski tak bisa berbuat apa-apa, setidaknya berdirilah di barisan pembela orang-orang yang terzolimi. Jangan seperti kisah cicak yang justru mengolok-olok burung pipit ketika berusaha memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim as. Cicak justru membantu Raja Namrud membesarkan api agar Nabi Ibrahim as semakin terbakar. Dan Allah melihat di mana cicak berpihak”
Marta, PortalBerau
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, gema takbir terdengar bersahutan. Ratusan manusia dengan kostum yang didominasi warna putih dan hitam, telah berkumpul membuat barisan. Bendera Palestina terbentang. Belum lagi berbagai atribut lainnya yang digunakan peserta, tampak memberi aura berbeda pada Minggu pagi (29/10/2023).
Masjid Agung Baitul Hikmah, menjadi saksi bisu betapa semangatnya masyarakat Berau pagi ini menyambut kegiatan aksi solidaritas untuk membela saudara mereka di Palestina, yang saat ini sedang habis-habisan dibombardir tentara zionis Israel.
Satu per satu peserta aksi diberi pengikat kepala berlambangkan bendera Bumi Gaza. Lalu mereka ikatkan pada masing-masing kepala, sehingga tampak seluruh peserta menggunakannya sama rata. Senyum sumringah menghiasi wajah mereka, meski terik matahari di jam 08.30 Wita, terasa sangat menyengat. Namun tak menyurutkan niat dan semangat untuk melakukan long march (jalan kaki) menuju simpang empat Jalan Pemuda (simpang empat KFC).
Diiringi suara sirine mobil patwal dan teriakan orator yang semakin membakar semangat peserta aksi, satu per satu barisan keluar dari pintu gerbang Masjid Agung Baitul Hikmah. Tepat di depan gerbang keluar, beberapa bendera zionis Israel dengan sengaja diletakkan di perlintasan, agar para peserta aksi dapat melewati dan menginjakkan kaki ke atas bendera tersebut sebagai bentuk perlawanan dan protes terhadap kekejaman yang dilakukan Israel kepada Palestina.
Suara orator terus menggema sepanjang Jalan APT Pranoto hingga Jalan SA Maulana, membuat perhatian masyarakat sekitar yang tidak ikut dalam aksi solidaritas, terpancing melihat keluar, bahkan ikut menonton di pinggir jalan. Sebagian dari mereka juga bahkan memberikan bentuk kepeduliannya dengan mengisi kotak-kotak amal yang dibawa panitia.
Diiringi teriakan takbir dan kalimat-kalimat penguat untuk Palestina, sang orator kembali menyuarakan agar masyarakat Berau berhenti menggunakan atau membeli produk-produk dari negara yang dianggap menjadi sekutu Israel dalam melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.
Sejumlah peserta aksi juga ada yang dengan sengaja berlari menyeret bendera Israel di sepanjang jalan hingga menuju titik lokasi tujuan utama, yaitu simpang empat Jalan Pemuda dan Pangeran Antasari. Di sana, seluruh peserta kemudian mengisi empat sudut persimpangan, bendera Palestina terus dikibarkan. Secara bergantian, orator menyampaikan masing-masing pesan untuk peserta aksi maupun pengendara yang kebetulan melintas.
“Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Bagaimana mungkin kita hanya tinggal diam saja melihat saudara kita di sana tersiksa bahkan terbunuh dengan keji oleh para zionis. Kita memang tidak bisa melakukan lebih, tapi setidaknya hari ini di Kabupaten Berau kita tunjukkan dukungan dan berdiri di barisan rakyat Palestina. Ini bukan lagi tentang agama, bukan lagi tentang Al- Aqsa, tapi ini tentang kemanusiaan,” ujar Yusri, salah satu panitia penyelenggara aksi solidaritas.
Berkali-kali doa dipanjatkan, dengan meneriakkan kata ‘bebaskan’ untuk Palestina dan ‘hancurkan’ untuk Israel, peserta aksi masih tetap semangat meski waktu telah menunjukkan pukul 10.30 Wita. Bak tidak ada letihnya, mereka masih terus menyuarakan agar seluruh masyarakat Bumi Batiwakkal, bersama-sama mendoakan dan memberikan kepedulian mereka, meski hanya lewat sosial media.
“Angkat handphone kalian, gunakan handphone kalian untuk memberikan dukungan, sebarkan semua yang berkaitan dengan Palestina. Apapun yang bisa kita lakukan saat ini, mari kita lakukan untuk saudara-saudara kita di tanah Gaza. Mereka saat ini benar-benar sedang dalam kondisi terburuk, listrik padam, jaringan komunikasi hilang, wanita dan anak-anak diserang tanpa bisa melakukan perlawanan. Mari kita doakan mereka agar mendapatkan kekuatan untuk melawan penjajah di tanah mereka,” lanjut Yusri seakan menambah api semangat peserta aksi.
Rencananya, seluruh donasi yang terkumpul melalui Aliansi Berau Peduli Palestina, akan langsung disalurkan ke Palestina untuk membantu rakyat Palestina berjuang dan bertahan hidup dari gempuran tentara Israel.
Sebelumnya, ramai pemberitaan bahwa konflik antara Palestina dan Israel kembali memanas. Bahkan konflik tersebut telah menelan ribuan nyawa yang 40 persen diantaranya merupakan perempuan dan anak-anak. Kebiadaban Israel mendapatkan kecaman dari berbagai negara muslim, termasuk Indonesia yang telah lama menjalin persahabatan dengan Palestina.
Israel juga telah melakukan tindakan kejahatan peperangan dengan menggunakan bom fospor putih di tengah serangannya terhadap sipil, padahal penggunaan bom fospor putih telah dilarang secara internasional. Bahkan Israel juga melakukan pengeboman di tempat-tempat vital salah satunya rumah sakit. Aksi pengeboman itu kemudian menewaskan kurang lebih 500 jiwa, yang merupakan warga sipil Palestina.
Tindakan Israel dinilai sangat di luar batas kemanusiaan dan pantas untuk mendapat kecaman. Seluruh masyarakat Indonesia dan negara-negara islam lainnya, meminta agar serangan Israel terhadap Palestina dihentikan. (Mrt/Ded)