MARATUA, PORTALBERAU- Camat Kecamatan Maratua, Ariyanto mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu Kampung Teluk Harapan yang menjadi salah wilayah di kecamatan nya dicanangkan akan menjadi wilayah Transmigrasi Keramba Apung yang diharapkan dapat menjadi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Kecamatan Maratua dicanangkan sebagai rencana pembangunan kawasan transmigrasi dengan luasan lahan mencapai 20 hektare di Kampung Teluk Harapan.
Dalam kesempatannya, Ariyanto menyebut rencana tersebut dicanangkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Berau. Prosesnya sendiri sudah pada tahap pelaksanaan Fokus Group Discusion (FGD) dan peninjauan langsung ke lokasi.
“Sudah mulai berjalan, kemarin kita sudah melaksanakan FGD dan meninjau langsung lokasi yang ada di Kampung Teluk Harapan,” ungkap Ariyanto, Sabtu (2/9/23).
Lanjut Ariyanto, nantinya kegiatan transmigrasi ini akan diperuntukan untuk kegiatan nelayan dalam melakukan budidaya di keramba apung. Ini berbeda dari program transmigrasi lainnya yang biasanya diberikan keleluasaan mengelola sebidang lahan.
“Ini hasil FGD kita jadi salah satu contoh terhadap transmigrasi apung di Indonesia,” tuturnya.
Ariyanto berharap para peserta yang merupakan warga Maratua bisa menanfaatkan program ini dengan sebaik mungkin untuk menjadi salah satu wadah untuk meningkatkan perekonomian.
“Siapa pun yang tergabung saya harap bisa manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.
Sementara itu, Kasi Pembinaan Sosial Budaya Disnakertrans Berau, Muliati menjelaskan, sebenarnya perencanaan pembangunan kawasan transmigrasi tersebut telah diusung sejak 2015 lalu. Namun baru kembali dimulai Tahun 2023 ini.
“Rencana itu sebenarnya sudah lama, tapi tahun ini baru dimulai lagi. Kami tidak tahu kenapa, karena ini program provinsi,” terangnya.
Ia menyebut, adapun lahan seluas 20 Hektare di Kampung Teluk Harapan tersebut perlu dikaji kembali, apakah masih layak. Lahan itu juga perlu disurvei ulang termasuk diukur kembali luasannya.
Pihaknya juga telah melakukan peninjauan lapangan tahap awal yang dilanjutkan FGD bersama instansi terkait untuk memantapkan kawasan transmigasi tersebut.
“Perlu identifikasi ulang karena inikan rencananya sudah sejak lama, pasti ada perubahan yang terjadi di lapangan,” jelasnya.
Kecamatan Maratua sendiri dipilih sebagai ketahanan nasional karena menjadi pulau terluar dan berbatasan dengan negara lain. Yang mana rencana bisnisnya yakni pengembangan keramba apung.
Menyasar sekitar 200 orang untuk diberikan lahan 20 ha tadi. Sebagai tawaran alternatif untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Maratua.
“Sasarannya masyarakat Maratua itu sendiri. Jadi transmigrasi lokal saja, tidak ada yang dari luar. Seperti, mereka yang tinggal dalam satu rumah tapi ada dua kepala keluarga,” ucapnya.
Selain Teluk Harapan, Muliati mengungkapkan bahwa tiga kampung lainnya juga berminat untuk mengembangkan keramba apung. Tapi saat ini yang masih menjadi prioritas adalah Kampung Teluk Harapan.
“Ada potensi lahan kosong di kampung-kampung lain yang belum ada pemiliknya dan itu bisa dimanfaatkan,” pungkasnya. (Yud/Ded/Adv)





